Opini

Netizen Fomo

377views

Kolom Mahasiswa
Oleh: Rangga Hadiansyah

SUASANA hati penuh ambisi, rasa penasaran yang tinggi hingga excited membahas isu terkini biasa dirasakan oleh orang-orang fomo atau fear of missing out. Kondisi ketika seseorang kerap khawatir dan tak mau ketinggalan trend yang sedang berlangsung.

Negeri ini tak pernah kehabisan trend, di setiap harinya selalu berubah ada yang redup ada yang baru lahir. Rasa fomo ini kerap saya temui pada netizen Indonesia yang melayangkan kefanatikannya hanya dengan sesaat, entah pada seseorang, brand, atau event yang sedang atau akan berlangsung.

Trend terbaru kali ini ialah konser Coldplay di Indonesia yang menjadikan bukti kuat bahwa netizen indonesia sangat fomo. Membeli tiket hanya karena terpancing oleh konten di media sosial yang terus-menerus membahas seputar coldplay dan seolah mewajibkan kita untuk nonton Coldplay minimal sekali seumur hidup. Nyatanya lagunya saja tak mereka ketahui, nama personelnya hanya tahu chris martin saja. Jadi tujuannya ini untuk apa? Ujungnya hanya datang dan mengabadikan moment lalu diposting agar terlihat bahwa ia orang yang gaul tak pernah ketinggalan zaman.

Pernyataan ini sudah tak asing dan dialami para Blink (sebutan fans Blackpink ) ketika Blackpink mengunjungi Indonesia beberapa bulan lalu. Pastinya hal seperti ini akan terus terjadi, berlaku juga terhadap seseorang, brand, tempat dan juga masih banyak lagi. Tak sedikit orang mengeluh akibat efek dari fomo ini, seperti rumah abah jajang yang viral karena memiliki view langsung menghadap curug, tapi sekarang kondisinya memprihatinkan rumput depan rumah abah jajang sudah rusak akibat ulah masyrakat indonesia yang hadir hanya sekadar penasaran.

Sama kasus seperti terjadi perselingkuhan atau seketika menjadi fans karbitan seseorang, jika topik sedang hangat dibahas seolah ia menjadi orang yang paling hafal layakanya fans fanatik. Itu terus berganti seiring berjalannya waktu.

Hindari fomo dengan membatasi penggunaan sosial media, hidup dalam dunia nyata, fokus pada tujuan yang nyata, dan ingat selalu bersyukur juga tak berfikiran bahwa kehidupan orang lain lebih baik dari kita.*

Rangga Hadiansyah, mahasiswa Prodi Jurnalistik Fidkom UIN Sunan Gunung Djati, bermukim di Kota Bandung, Jawa Barat.

Leave a Response