BANDUNG, Bandungpos.id – Bertempat di sebuah hotel di bilangan Jalan Riau Bandung diadakan Pelatihan Asesor Kompetensi (Askom) dan Asesmen Calon Asesor (ACA). Kegiatan ini digelar oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Universitas Islam Bandung (LSP Unisba) dan diikuti 24 orang, selain dari LSP Unisba juga dari berbagai LSP, yakni LSP Universitas Lampung, LSP Benefita Cikarang, dan LSP Universitas Pasundan selama 4 hari (10- 13 Oktober). Dilanjutkan dengan Asesmen Calon Asesor (ACA) di hari Sabtu (14/10).
Kegiatan yang dibuka Rektor Unisba Prof. Dr. Edi Setiadi, SH., MH ini menghadirkan empat master asesor, yakni Nes Yandri, Ratih Woro Anggraeni, Christine Krisnawati Simon, dan Murtanto.
Dalam sambutannya Rektor Unisba menyatakan apresiet karena LSP Unisba mampu mengajak LSP lain untuk mengikuti kegiatan yang intinya untuk meningkatkan kapasitas LSP dan menambah SDM di bidang asesmen kompetensi.
Sementara itu Ketua LSP Unisba Dr. Kiki Zakiah menyatakan bahwa melalui kemitraan yang baik dengan beberapa LSP maka pada kesempatan ini ada tiga LSP luar Unisba yang mau bergabung mengikuti kegiatan pelatihan asesor di LSP Unisba.
“Hal ini menunjukkan upaya kami selain mengadakan kegiatan asesmen untuk mahasiswa juga mengajak kalangan lain untuk mengikuti pelatihan asesor dari berbagai LSP, baik yang ada di Perguruan Tinggi maupun praktisi di luar PT,” jelas Kiki.
Berkaitan dengan kegiatan yang cukup melelahkan ini Jejen Hendar dari Unisba menyebutkan kegiatan ini sangat menyenangkan sebagai bekal untuk menjadi calon asesor. Materi dan asesor yang menyampaikan juga menurutnya bagus.
“Tadinya saya masih buta perihal assesmen tapi setelah mengikuti kegiatan ini selama lima hari menjadi modal saya sebagai calon asesor. Penyampaian para asesor juga menarik karena runtut dan sistematis,” ungkap Jejen.
Menurut Dosen Fakultas Hukum Unisba ini kedua master asesor cara menyampaikannya berbeda tapi tujuannya sama. Sementara pada saat asesmen awalnya panik karena mendengar selintingan master asesornya galak. Tapi setelah mendapat pengarahan dan lainnya ternyata menyenangkan.
Sementara itu salah seorang peserta dari LSP Universitas Lampung Dian Herasari menjelaskan bahwa selama kegiatan pelatihan merasa banyak wawasan dan sesuai harapan.
“Sebelumnya kan sudah mendengar dari temen-teman soal kegiatan pelatihan asesor kompetensi itu begini dan ternyata saat mengikuti sesuai yang saya dengar,’ ungkap Dian Herasari yang dosen Kimia di Unila.
Menurut Dian secara umum tidak ada kendala berarti dan lancar semua. Pokoknya sesuai dengan yang ada di kepalanya.
“Saya pribadi suka dengan Pak Nes dan Bu Woro. Pak Nes memberikan materi berkaitan dengan aspek filosofinya, sementara Bu Woro menyampaikan yang praktis-praktisnya sehingga keduanya saling melengkapi.
Soal pelayanan dari panitia menurutnya cukup memuaskan. Meskipun dilaksanakan secara marathon selama seminggu tapi panitia tetap tanggap membantu masalah yang dialami para peserta.
“Di LSP Unila yang belum ada skema bidang kimia sehingga saya datang mewakili calon asesor bidang kimia. Sementara skema lainnya seperti komputer, keteknikan, dan lainnya sudah ada sejak lama,” ungkap Dian.
Lianasari dari LSP Benefita menyebutkan pelatihan ini menarik sekali dan benar-benar jadwal dan materinya sesuai dengan KKNI.
“Kebetulan saya sebetulnya lebih banyak memberikan pelatihan. Jadi, saya seorang trainer yang memberikan pelatihan bukan asesor. Nah, sekarang saya baru mengikuti kegiatan pelatihan untuk menjadi asesor.
“Kebetulan latar belakang saya praktisi sehingga ketika bertemu dengan para dosen dapat menambah wawasan,” ungkap Liana.
“Pak Nes lebih banyak memberikn latar belakang filosofinya, sementara kalau Bu Woro langsung memandu secara lebih singkat tapi saat review dia menjelaskan panjang lebar. Ini lebih dari ekspektasi karena benar-benar disiplin dan sesuai waktu yang sudah dijanjikan. Kita di sini sudah bisa melakukan asesmen dua kali, pertama dengan sesama peserta secara role play dan kedua dengan asesi,” lanjutnya.
Di hari terakhir pelatihan para peserta mengikuti Asesmen Calon Asesor (ACA). Dari 24 peserta yang ikut kegiatan semua dinyatakan ‘kompeten’ oleh para asesor.(ask/bnn)