Oleh Ridhazia
Hasil penelitian Pennsylvania State University’s International Center for the Study of Terrorism — terhadap 60 orang mantan pelaku kekerasan politik di suatu negara — mungkin sebagaimana permusuhan Israel vs Palestina — ternyata dilakukan bukan atas alasan agama dan keyakinan tertentu.
Tapi berpangkal dari perasaan kebencian yang akut diantara dua pihak yang bermusuhan. Selain memelihara perasaan superioritas manusia atas manusia lain.
Melumpuhkan!
Peperangan telah melumpuhkan kecerdasan psikologis. Hal itu lazim terjadi karena diasuh oleh ideologi terorisme. Yakni ideologi kebencian dan indoktrinasi politik yang bertumpu pada permusuhan.
Kecenderungan ini berpangkal dari perbedaan pandangan dan persepsi nilai yang dianggap tidak sesuai dengan dirinya dan kelompoknya. Ditambah stigma dan stereotip buruk atas entitas liyan sebagaimana Hitler membantai komunitas Yahudi atasnama superioritas ras.
Menurut penelitian kebencian kekelompokan telah menjadi alasan ilmiah mengapa eskalasi konflik dalam skala perang tak akan pernah mati. *
* Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati Bandung, jurnalis dan kolumnis, pemerhati komunikasi sosial politik, bermukim di Vila Bumi Panyawangan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.