Oleh Ridhazia
Naturalisasi sebagai jalan pintas dan pembenaran atas ketidakmampuan negara ini menciptakan ekosistem sepak bola dunia. Dan, tak lebih sebagai sensasi.
Itu kritik paling mutahir dari pengamat politik Rocky Gerung.
Apa itu sensasi ?
Kata sensasi berasal dari bahasa Latin, sensatus, yang berarti anugerah intelek. Dalam psikologi strukturalis, sensasi merupakan kesadaran, selain citra dan afeksi.
Sedangkan dalam pergaulan sosial diserupakan mengaktualisasikan diri atau menunjukkan kehebatan diri di antara kehebatan yang lainnya.
Menurut Zuckerman (2001) dorongan mencari sensasi adalah sebuah sifat (trait) tentang kebutuhan manusia akan perubahan juga menemukan pengalaman baru.
Karena sifat sensasi itu kompleks maka kecenderungan bersensasi identik untuk menemukan kegairahan dan mencari rangsangan.
Dalam bingkai pemikiran Chaplin (2006) bahwa dorongan mencari sensasi hanya akan timbul apabila ada stimulus merangsang atau membangkitkan.
Petualangan Sepakbola
Sensasi sepakbola nasional tak lebih sebagai sensasi, yakni sebuah petualangan yang luar biasa yang dilakukan PSSI selama dua tahun terakhir ada benarnya.
Selain kesediaan organisasi induk olahraga ini mengambil risiko biaya dan citra. Juga bisa dimaknai menjadi jalan pencarian pengalaman baru untuk setara demgan negeri lain.
Bukan saja kenaikan peringkat. Memenangkan pertandingan. Juga bagaimana mengatasi kekalahan dan kerap terdegradasi dari ajang persepakbolaan dunia.
Atau, setidaknya naturalisasi sebagai sensasi berfungsi untuk mengatasi kerentanan terhadap rasa bosan karena kalah melulu.*
* Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati Bandung, jurnalis dan kolumnis, pemerhati psikologi dan komunikasi sosial politik, bermukim di Bandung, Jawa Barat.