Oleh Ridhazia
Perang Palestina dan Israel masih memanas. Di tengah konflik bersenjata dengan Hamas itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu justru menolak gencatan senjata. Politisi partai Likud-Israel ini tutup mata pada imbauan perdamaian. Padahal sedikitnya 120 negara di dunia mendukung gencatan senjata.
Siapakah pria keras kepala dan kejam ini?
Benyamin Netanyahu itu PM Israel termuda. Tetapi sekaligus menjadi Perdana Menteri terkejam. Namanya disekelaskan dengan Perdana Menteri pendahulunya yakni Ariel Sharon (2001-2006) politikus sekaligus jenderal yang berkuasa antara 2001-2006 dan Ehud Olmert politikus dan pengacara yang menjadi perdana menteri 2006-2009.
Anak Profesor Yahudi
Netanyahu dibesarkan dari keluarga terdidik di Amerika Serikat sejak usia 14 tahun. Ia anak dari pasangan profesor sejarah Yahudi.
Sebelum menjadi politisi di tanah kelahirannya Israel, pemeluk Yudaisme ini alumni perguruan tinggi prestisius yang belajar ilmu politik di Harvard dan MIT Amerika Serikat.
Reputasi sadisnya dimulai dari partai Likud yang anti-Palestina hingga posisinya menjadi Perdana Menteri ke sembilan yang menjabat dua kali, dari 1996 sampai dengan 1999, lalu 2009 sampai 2021. Pernah pula menjadi Menteri Luar Negeri dan Duta Besar Israel untuk PBB 1984-1988.
Popularitas politiknya dibangun karena sangat anti-Palestina. Bahkan sangat memusuhi pemimpin Palestina Yasser Arafat. Kebencian itulah yang mempengaruhi sikapnya menolak setiap proses perdamaian dengan Otoritas Nasional Palestina. Bahkan menyebutnya Palestina sebagai negara teroris.*
* Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati, jurnalis dan kolumnis, pemerhati komunikasi sosial politik, bermukim di Vila Bumi Panyawangan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
