Bandung, BANDUNGPOS.ID – Seperti sudah diprediksi dari awal, sang calon tunggal pimpinan gulat Jabar, H. Yoko Anggasurya melenggang ke tangga puncak orang nomor satu di cabang olahraga saling banting dan piting itu.
H. Yoko terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) yang dihelat di Gedung KONI Jabar, Jumat (3/11/2023).
Usai terpilih, didepan wartawan, H. Yoko mengungkap sederet anagan-angan dan ambisi guna mengangkat gulat Jabar kembali “makalangan” di orbit nasional.
Bagi H. Yoko, mendapat amanah hampir 90 persen dari Pengurus Cabang (Pengcab) dan dari KONI Jabar adalah hal yang sangat luar biasa.
“Bagi saya ini tantangan berat.. Semua keluhan dari kawan-kawan saya tampung. Salah satunya saya akan menggelar Kejuaraan Daerah (Kejurda) minimal 3 kali dalam setahun,” ujar H. Yoko dengan semburat wajah sarat semangat.
Menyangkut persoalan lainnya, misalnya keluh kesah ihwal matras bertanding dan mess yang tak memadai, H. Yoko berjanji bakal segera diatasi.
“Tersirat dan tersurat dalam visi misi saya, ada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). SDM tentu tak hanya menyangku persoalan pelatih saja tapi juga menyasar wasit dan atlet,” tutur H. Yoko.
Bagi H. Yoko gulat Jabar bisa maju salah satunya adalah menggelar kejuaraan mulai dari kelompok usia termuda, misalnya dari kelompok usia 12 tahun. Sayangnya aktifitas latihan dilakukan namun kejuaraannya tidak ada.
“Karena itulah hal-hal seperti ini akan saya cari jalan keluarnya untuk sesegera mungkin menggelar Kejurda 3 kali dalam setahun. Kalau janji saya ini tidak terwujud, lebih baik saya mundur, Buat apa jadi ketua umum PGSI Jabar kalau tidak maslahat buat orang lain,” tegas H. Yoko .
Soal kunjungan ke daerah-daerahpun akan dilakukan H. Yoko untuk memverifikasi apa yang terjadi permasalahan di daerah.
“Apakah mereka sudah memiliki tempat berlatih yang memadai ? Sudah punya berapa atlet dan pelatih ? Dan ada berapa klub yang mereka miliki ? Nah dari permasalahan ini baru kita bisa mengambil kesimpulan-kesimpulan. Tanpa mengetahui permasalahan yang terjadi di daerah tentu kita tidak bisa melakukan pembinaan yang maksmal, ” ungkap H. Yoko.
Visi misi jangka panjang untuk PON 2024 menurut H. Yoko belum tergambarkan tapi akan berusaha memberi yang terbaik. Tekad H. Yoko satu, yakni ingin mendapatkan medali sebanyak-banyaknya.
“Kalau ingin bicara jujur bagi saya kekuatan gulat Jabar itu belum jelas karena saya baru terjun lagi. Meski demikian pada tahun 2028 saya bertekad gulat Jabar harus menjadi juara umum lagi, saya kira waktunya memadai untuk berbenah, masih ada waktu lima tahun lagi,” ujarnya.
Stateman dari Ketua Umum KONI Jabar, Budiana, ihwal gulat Jabar di tangan H Yoko akan mampu berkembang dan berprestasi, bagi H Yoko ini adalah sebuah tantangan.
“Ini sebuah tantangan dan harus dijalankan . Akan saya kasih yang terbaik untuk gulat Jabar,” tegas H. Yoko. (den)