Oleh Siti Fadillatul R.
Organisasi mahasiswa (ormawa) adalah wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri. Menurut Holmes dan Anderson, organisasi mahasiswa sangat penting dalam memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi mahasiswa, meningkatkan keterampilan interpersonal, kepemimpinan, dan kemampuan bekerja sama dalam tim.
Berdasarkan status quo, meski ramai mahasiswa yang menyatakan bahwa mengikuti organisasi sangat penting, peminatnya menunjukkan angka yang sangat rendah. Melirik hasil survei LPM Solidaritas Universitas Jenderal Soedirman tahun 2022 tentang peminat organisasi, minat mahasiswa dalam berorganisasi berada pada angka 20,5%.
Rendahnya minat mahasiswa dalam berorganisasi terjadi karena beragam faktor, dua di antaranya adalah tingginya tuntutan akademik dan polarisasi media sosial.
Tingginya tuntutan akademik mendorong mahasiswa untuk berfokus pada angka dan output lainnnya yang dapat meningkatkan status sosial, didukung dengan program pemerintah seperti MBKM. Polarisasi media sosial yang membuka dialog publik sangat berpengaruh terhadap pembentukan mindset.
Jika halnya polarisasi mendominasi pada hal negatif disertai perilaku konsumtif mahasiswa, maka organisasi berpotensi besar untuk kehilangan peminat hingga eksistensinya.
Dampak lain dari turunnya minat mahasiswa dalam berorganisasi, yaitu turunnya pengalaman belajar dan pengembangan diri, kurangnya jejaring sosial, hingga turunnya kualitas sumber daya manusia dalam organisasi.
Roda organisasi harus terus berputar, maka dari itu perlu strategi untuk meningkatkan minat mahasiswa dalam berorganisasi. Dukungan otoritas kampus berupa penghargaan terhadap organisator sangat diperlukan sehingga hal tersebut dapat menarik minat mahasiswa dan meningkatkan status sosialnya.
Selain itu, sosialisasi dan advokasi di era digitalisasi juga sangat diperlukan. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir dampak polarisasi negatif. Sosialisasi dan advokasi dapat dilakukan dengan sharing pengalaman, ilmu, serta manfaat beroganisasi, baik melalui media digital ataupun tanpa bermedia.*
* Siti Fadillatul R. peminat masalah sosial kemasyarakatan dan dunia kampus, mahasiswa Prodi Jurnalistik Fidkom UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Jawa Barat.