Oleh Muhamad Fathan Rahman Wahid
Timnas sepak bola Indonesia saat ini sedang ramai diperbincangkan oleh warganet seluruh dunia. Untuk pertama kalinya, Indonesia lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 setelah terakhir kali masuk ke putaran ini ketika masih bernama Hindia Belanda. Banyaknya peminat sepak bola di Indonesia membuat euforia warga begitu bergejolak.
Kesuksesan ini tidak lepas dari program PSSI, yaitu naturalisasi dengan memanggil pemain berstandar Eropa yang memiliki darah keturunan Indonesia. Strategi ini dianggap sukses, karena yang biasanya timnas kita hanya berkancah di turnamen Asia Tenggara saja, seperti AFF. Sekarang mampu bersaing di level yang lebih tinggi.
Kejadian ini membuat para penggemar sepak bola menaruh ekspektasi tinggi agar Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia 2026. Salah satu pengamat sepak bola Indonesia, Justinus Laksana, berpendapat bahwa Indonesia belum bisa lolos ke Piala Dunia 2026 karena tim ini masih terhitung tim baru dengan kedalaman skuad yang diisi oleh pemain berusia rata-rata 23-24 tahun, dan masih banyak yang harus dipelajari.
Indonesia saat ini berada di peringkat 149 FIFA, yang menempatkannya di kategori tier 3, jauh di bawah negara-negara yang biasanya lolos ke Piala Dunia, yang mayoritas berasal dari peringkat 1 hingga 100 (tier 1 dan tier 2). Dalam sejarah kualifikasi Piala Dunia, sangat jarang tim dengan peringkat di luar 100 besar FIFA berhasil lolos. Sebagai contoh, Islandia, yang pada tahun 2012 berada di peringkat 131 FIFA, berhasil mengejutkan dunia dengan lolos ke Piala Dunia 2018.
Namun, peluang Indonesia untuk mengikuti jejak serupa hanya berkisar 1-2 persen, mengingat persaingan ketat di zona Asia. Meskipun demikian, format baru Piala Dunia 2026 dengan penambahan slot dari 32 menjadi 48 tim dan peningkatan jatah Asia dari 4,5 menjadi 8,5 tim memberikan sedikit harapan.
Meski peluangnya kecil, sepak bola selalu penuh kejutan, dan dengan pemain muda yang terus berkembang, Indonesia masih bisa berharap pada masa depan. *
* Muhamad Fathan Rahman Wahid, peminat masalah olah raga, mahasiswa Prodi Ilmu Jurnalistik Fidkom UIN Sunan Gunung Djati Bandung, bermukim di Kota Bandung, Jawa Barat.