Oleh Ridhazia
Bandung masih seperti dulu. Julukan Paris van Java masih mengingatkan romantis Paris juga masih dirasakan di kota kecil ini yang menjadi ibukota Jawa Barat.
Sisa bangunan peninggalan era kekuasaan Belanda yang terkenal akan arsitektur art deco-nya yang merupakan salah satu ciri khas Bandung yang tak membosankan.
Art deco merupakan sebuah gerakan dari seni dekoratif dan arsitektur yang awal kemunculannya tahun 1920an dan berkembang pesat menjadi gaya utama di Eropa dan Amerika Serikat pada 1930an.
Karakter utama dari langgam art deco adalah bentuk geometris murni dan lebih sederhana dari langgam yang umum pada saat itu seperti Victorian atau Classical Roman, namun dengan detail-detail yang unik.
Ornamen kacapatri..
Karakteristik art deco yang ada di Bandung menonjol karena desain kaca patri, bentuk geometris lengkung, warna cat, hingga bentuk-bentuk ornamen yang mewakili kebudayaan Indonesia.
Inilah yang membuat art deco di Bandung tetap atraktif hingga kini dan menjadi langgam arsitektur yang tak lekang oleh waktu. Justru menciptakan desain yang anggun dan anti-tradisional, tapi masih merepresentasikan modernisme dan kemutakhiran desain.
Beberapa bangunan yang menjadi ikon Bandung antara lain Museum Konferensi Asia Afrika yang populer sebagai Gedung Merdeka, De Majestic bekas bioskop, Hotel Savoy Homann, Gereja Bethel, Isola gedung rektorat UPI hingga Gedung Sate pusat pemerintahan Jawa Barat. *
* Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati, jurnalis dan kolumnis, pemerhati komunikasi sosial politik, bermukim di Via Bumi Panyawangan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.