Bandung, BANDUNGPOS.ID – “Jadi begini, sebelum masuk Pelatda Babak Kualifikasi (BK) ada yang namanya Seleksi Daerah (Selekda). Nah ada saran dari KONI Jabar agar Selekda dibarengkan dengan Pelatda . Dan banyak cabor yang melakukan hal itu,” ujar Ketua Umum Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI ) Jabar . Ir. Rudi Kadarisman di Biliar Pitpool Jalan Sumatera Kota Bandung, Jumat (4/8/2023).
Oleh karena itu – tutur Rudi, dipanggilah atlet-atlet biliar menurut kriteria yang telah ditentukan. Antara lain, mereka yang telah mendapatkan medali emas atau perak di PON XX/2021 atau di Porda XIV/2022, otomatis mendapat wild card. Mereka yang mendapatkan wild card antara lain Hanifa, Batara dan Ero. Tapi bukan berarti yang berhasil dapat wild card tidak berlatih, mereka bertiga tetap berlatih rutin.
Seleksi awal sudah dipakai sebulan dibagi dua bagian. Untuk Junior seleksinya lebih awal. Mereka yang ikut di Pelatda atas dasar medali emas dan perak di Porda dan PON total terkumpul ada 21 atlet.
“Dosa besar bagi cabor yang tanggungjawabnya adalah membina, apabila atlet juniornya tidak diberikanikan kesempatan untuk bisa bermain. Meski subjektif karena tidak berdasarkan prestasi, maka ditambahlah 4 atlet junior masing-masing atas nama Billy, Alvin, Erwin dan atlet putri Rafa,” ujar Rudi.
Mereka bermain seperti biasa dibuat dua tahap. Contoh di carom yang dihuni lima atlet. Juga di snoker ada lima atlet.
“Dibawah pelatih Pak Robby dan Pak Edi plus asisten pelatih. Total berjumlah ada 8 orang. Salary dan uang makan semua diitanggung oleh Pengprov POBBSI Jabar,” ungkap Rudi.
Rudi mengatakan, ada dua atlet mengundurkan diri atas nama Billy dan Alvin. Billy berkeinginan main di luar negeri begitu juga dengan Alvin yang ingin bermain di pro di luar negeri. Mereka ada yang ke Filipina, Taiwan, Singapura dan Amerika. Total yang mundur ada 6 orang ditambah Rafa, Dimas, Bram dan Fahmi.
“Ya tidak apa-apa mereka masih muda meskipun jujur ada perasaan sedikit kecewa. Namun bagi mereka itu adalah sebuah pilihan,” ujar Rudi.
Menurut Rudi, untuk carom dan snoker itu semua sudah menjadi satu, mereka sudah lolos seleksi BK. Yang masih belum adalah pool putra dan pool putri. Dari sisa pool perempuan ada 3 atlet dan dari sisa pool putra ada 8 atlet. POBSI Jabar hanya meloloskan 4 untuk putra dan 2 untuk putri.
“Tanggal 21 Agustus seleksi untuk putri karena akan bertanding ke Taiwan. Sementara putra tanggal 25 Agustus main di Banjarmasin. Satu bulan ini dikasih kebebasan berlatih. Ketika sudah seleksi satu bulan semuanya sudah on the track, dan semua dibuat dalam fakta integritas,” tegas Rudi.
Disinggung ihwal kendala menjelang pelaksaan BK dan PON, Rudi mengatakan tidak menemukan hal itu.
“Cuma fasiltas dirasa kurang karena anggarannya memang sedikit. Meski demikian di POBSI Jabar ada subsidi silang, Misalnya POBSI tidak mengadakan try out, tapi mereka ikut latihan mandiri, dana try outnya saya pakai buat prepare pelatih,” kata Rudi.
Di gelaran PON tahun depan, cabor biliar akan bertanding di Medan. Dari 25 atlet, sebanyak 14 atlet diharapkan lolos BK. Di PON nanti cabor biliar akan mempertandingakn 22 nomor.
“Waktu di PON Papua kita dapat 3 emas, 3 perak dan 3 perunggu. Di PON XXI/2024 nanti kami membidik 5 medali emas dapat diraih pebiliar Jabar. Peluang emas ada ditangan pebiliar Erwin, Heru, Anita dan Noni,” pungkas Rudi. (dgp)