Bandung.BANDUNGPOS,ID – Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Jawa Barat , Dr Sucipto menilai cabor sepak takraw optimis mampu memberi yang terbaik bagi kontingen Jabar di pentas PON XXI/2024 di Aceh dan Medan.
“Sejauh ini cabang olahraga sepak takraw telah melakukan pemantauan waktu di Porprov tahun lalu. Dari 54 atlet, terjaring 11 pemain putra dan 11 pemain putri yang disiapkan untuk babak kualifikasi (BK) PON di Jakarta, tepatnya di GOR Cempaka Putih pada pertengahan November mendatang,” ujar Sucipto, Kamis (10/8/2023).
Menurutnya, dari ke 22 pemain putra/i tersebut merupakan atlet sepak takraw potensial yang diharapkan mampu memberi yang terbaik di PON tahun depan . Adapun komposisi atlet – menurut Sucipto, ada aturan baru untuk PON , yakni 30 persen atlet senior diatas 27 tahun dan 70 persen atlet dibawah 27 tahun , itu dari segi komposisi usia atlet .
“Ya, komposisi usianya semacam itu. Jabar sendiri sudah memperhitungkan kekuatan lawan, apakah bisa menjadi juara atau runner up karena kedua-duanya mengandung konsekuensi . Jadi kalau di BK PON sebagai juara kita bisa mengintip peluang di tim beregu dan tim double. Sedangkan kalau di runnerup kita bisa mengambilnya di dua nomor yang lolos itu antara beregu dan double,” ungkap Sucipto.
Di PON mendatang, ada 8 medali emas yang diperebutkan. Tuan rumah hanya bisa mengambil 4 nomor , masing-masing 2 putra dan 2 putri . Jadi maksimalnya kalau bisa mengambil semuanya itu hanya mendapat 4 medali emas.
“Kalau dilihat dari potensi atlet sekarang ini dari 2 nomor putra dan 2 nomor putri, itu ada 50 persen saja. Targetnya ada di sektor putri karena kita memiliki 3 pemain putri yang sedang mengikuti training centre (TC) untuk Asian Games. Mereka adalah si kembar Lena dan Leni serta Floren,” ujar Sucipto.
Akan halnya di sektor putra tidak ditargetkan karena masih junior dan ada juga 3 mantan atlet nasional . Sektor putra kekuatannya merata. Disamping saat ini tidak ada pemain putra Jabar yang di Pelatnas .
Untuk BK, Jabar sendiri masuk wilayah 2 yang diikuti Lampung, Bengkulu, DKI, Banten, Kalteng dan Kalsel. Daerah-daerah tersebut bukan merupakan kekuatan nasional. Kekuatan nasionalnya itu terutama untuk putra yang ada di wilayah tengah dan timur.
“Kalau hanya sekadar lolos baik di sektor putra maupun putri untuk BK, Insya allah Jabar akan lolos untuk di wilayah 2. Saat ini kekuatan untuk putra merata. Sementara kalau putri, Jabar masih memiliki si kembar Lena dan Leni yang lebih unggul . Artinya kalau putri masih dipegang Jabar ,” papar Sucipto.
Sejauh ini ada atlet dari luar Jabar yang merupakan pindahan dari Provinsi Riau atas nama Floren yang pindah kuliah di Bandung . Sementara untuk BK di Jakarta, PSTI Jabar masih melihat kontribusi KONI jabar.
“Kalau KONI Jabar bisa memberikan kontribusi full untuk 3 bulan, otomatis kita bisa melakukan TC full. Tapi kalau misalnya tidak full ya kita harus mengatur lagi selama TC,” ujar Sucipto.
Disinggung ihwal try out, Sucipto mengatakan tahun ini kalau memungkinkan berencana melalukan try out ke Thailand, dengan catatan kalau kontribusi dari KONI Jabar memungkinkan. Thailand dipilih karena saat ini menjadi pusat kekuatan sepaktakraw di Asia maupun dunia.
Cabor sepak takraw PON XXI/2024 menurut rencana untuk putra akan digelar di Banda Aceh sementara untuk putri di Medan. Namun semuanya menurut Sucipto masih tentatif. (dgp)