Opini

Revolusi Mindset

296views

Kolom Mahasiswa
Oleh: M. Anasul Huda

SAAT ini perkembangan teknologi di bidang informasi terus terjadi. Media daring (online) menjadi solusi alternatif. Masyarakat sekarang lebih banyak mengakses informasi dari ponsel dibanding melalui media cetak, radio dan televisi.

Akan tetapi, banyaknya situs dan platform media informasi menjadi salah satu tantangan tersendiri. Karena faktanya penyebaran informasi hoax terus terjadi. Para pembaca atau masyarakat terkesan mudah percaya dan asal sebar setiap informasi yang diterima tanpa mengecek kevalidan sumber aslinya.

Tentu, perlu sebuah revolusi mindset dalam menyikapi segala peristiwa yang sedang terjadi. Menurut data Kemenkominfo bahwa saat ini sudah terdapat 800.000 situs media penyebar informasi palsu (hoax).

Dalam hal ini, media daring harus kembali ke tujuan sebenarnya yakni memberikan informasi sesuai dengan fakta yang terjadi. Lalu, dari segi judul provokatif dan clickbait pun harus bisa dihindari.

Di sisi lain, pembaca atau masyarakat menjadi kunci terakhir dalam proses penyebaran informasi. Menurut data Kemenkominfo menyebutkan bahwa dari Januari 2023 sampai Maret 2023 kasus penyebaran hoaks mencapai angka 425 isu.

Menyikapi hal tersebut, memberikan sinyal akan pentingnya bagi masyarakat memiliki kesadaran diri untuk meneliti terkait validasi informasi yang diterimanya sebelum disebarkan orang lain.

Dengan demikian, perlunya kerja sama antara pemerintah, masyarakat dan media informasi untuk membangun revolusi mindset (pola pikir) yang baik dalam menyikapi setiap peristiwa atau informasi yang ditemui.*

Muhammad Anasul Huda, Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Jurnalistik Fikdom UIN Sunan Gunung Djati, bermukim di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Leave a Response