Remaja Masa Kini Harus Bisa Menghadapi Tantangan Global, Bukan Generasi Rebahan
Remaja Masa Kini Harus Bisa Menghadapi Tantangan Global, Bukan Generasi Rebahan
Bandung, BANDUNGPOS.ID: Tujuh tahun kedepan Indonesia dhadapkan kepada era ekonomi global, Industri Global (2030), dan Indonesia Emas (2045). Dimana pada era ini harus disiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, bukan sekadar generasi padat karya. Joernalis SMPN46 Bandung baru menanam SDM menuju tantangan zaman itu. Bagi yang sudah menyelesaikan program literasi dasar saay ini, sesungguhnya akan bersaing sesungguhnya di tahun–2030 , tingkat pertama di Perguruan Tinggi).
Demikian diungkapkan Kepala SMPN-46 Bandung, Rachmad Irawan,.S.Pd, M.M.Pd, di hadapan para literat jurnalis remaja bertempat di ruang Multimedia Kampus SMPN-46 Bandung, kemarin. Turut hadir pada kesempatan itu, Wakepsek SMPN-46, R.Budiman,.S.Pd, Tati Rohaeti,.S.Pd, dan Susi Suvianti,.S.Pd. Sedangkan tokoh lain yang turut mengisi acara siang itu tampak penulis buku, Sudasih,.S.Pd dan unsur pengusaha Ir.Fenty Indriana,. ME.
“Tahun ini kita mulai masuk tahun robot, a rtinya robot mulai mengendalikan di seluruh sekor kehidupan, contoh mendasar bahwa 5 miliar penduduk dunia selama 24 jam tidak isa dapat m elepaskan IT robot yang memandu pnggunaan internet/android. Keresahannya peran manusia kini mulai digantikan robot itu, “ katanya.
Dampak kehadiran robot di dunia industri, ribuan 9 karyawan Kahatek ter-Phk, berikutnya pada akhir Tahun 2023 sebanyak 50 Ribu Karyawan Toko Buku Gunung Agung juga ter-PHK. Oleh karena itu tegas Irawan, generasi ‘Z’ harus bangkit dan melepaskan diri dari icon generasi rebahan. Ciri generasi rebahan salah satu diantaranya adalah pola belanja, generasi ‘ Z’ akan lebih bangga mengandalkan jari- jemarinya untuk memenuhi kebuhannya (Belanja On Line). Jika terus terlena maka ancaman berikutnya kita akan tercipta menjadi Negara Market (Tujuan Pasar Produk Luar Negeri). Status sebagai Negara market itu sudah dimualai dengan hadirnya kendaraan Bermotor (Sepeda Motor atau mobil), produk HP, dan lain-lain, kata Irawan.
Sementara itu penulis buku, Sudasih,.S.Pd, dihapan literat remaja mengungkapkan, literasi dari berbagai ilmu tumbuh dan melahirkan tunas-tunas generasi hebat di sekolah ini, Dari kiterasi jurnalis mengantarkan Virda yang dimulai dari Jambore Literasi Disdik Kota Bandung, Virda juga berliterasi di RRI Bandung, Liga Buku di GOR Saparua hingga sekarang berliterasi di Turki.. Keizar Shaquile Alfarouqi teruji di internal Sekolah dan di luar sekolah ( Jambore Literasi Kota Bandung), Ketua Remaja Pecinta Lingkungan Hidup Kota Bandung. Menurut Sudasih, kemunculan internet d apat mengubah konsep komunikasi mssa , karena hadirnya internet, setiap orang mempunyai kesempatan menjadi pelaku komunikasi massa (Mass Communication).**( rm/BNN)