Oleh Ridhazia
Peradaban politik tak berbatas yang disebut dinasti itu sudah ada dan bertahan hingga ribuan tahun. Jejaknya tercatat sejak era Mesopotamia, Mesir, Persia, dan Yunani Kuno. Bahkan hingga sekarang. Tak kecuali di Indonesia.
Di Tiongkok saja berkembang kekuasaan suatu dinasti berlangsung selama lebih dari empat milenium. Sedikitnya 13 dinasti berkuasa secara turun temurun. Sejak Dinasti Xia berkuasa ekitar 2070 SM hingga Dinasti Qing yang berakhir pada 1912.
Di Timur Tengah ada dinasti Abbasiyah yang berkuasa dari abad ke-8 hingga abad ke-13 Masehi. Selama lebih 500 tahun. Didirikan pada tahun 750 Masehi oleh Abu al-Abbas al-Saffah, seorang keturunan dari keluarga Bani Abbasiyah. Kekuasaan ini dibangun setelah menggulingkan dinasti Umayyah yanh sudah berkuasa tanpa batas sejak tahun 661 Masehi.
Di benua Eropa pun kekuasaan suatu dinasti tidak sepenuhnya dihapus. Malah masih dipelihara sebagai keniscayaan sejarah. Antara lain kerajaan monarki Inggris, Spanyol, Belanda, Swedia, dan Jepang masih bertahan. Meski kekuasaan sebatas simbolik dan seremonial.
Yang terdekat di Indonesia yaitu Kesultanan Yogykarta dan Kasunanan Surakarta. Sisa peninggalan dinasti yang sudah berkuasa sejak Mataram Kuno abad ke-8.*
* Ridhazia, dosen senior FIdkom UIN Sunan Gunung Djati, jurnalis dan kolumnis, pemerhati komunikasi sosial politik, bermukim di Vila Bumi Panyawangan, CIleunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.