Kolom Sosial Politik

Para Pemilih MELOW

107views

 

Oleh Ridhazia

Kata melow – dari bahasa Inggris mellow yang berarti lembut, merdu atau empuk — mengarah kepada pemilih politik di negeri ini yang lebih mengedepankan suasana hati ketimbang akal sehatnya.

Pemilih melow sering pula disebut pemilih baperan yakni seseorang yang masih terombang ambing kata hatinya. Cenderung berubah-ubah ke arah mana ingin memutuskan menurut alasan subyektifnya. Tapi juga pemilih melow bisa sangat militan. Keputusannya final. Tidak mudah beralih ke lain hati.

Emosi yang dirasakan sang melow merupakan hasil dari penilaian terhadap situasi sebagaimana ia mengahadapinya. Jika sesuatu itu positif akan merespons emosi yang positif. Sebaliknya jika negatif akan mengembangkan emosi negatif pula.

Depresi!

Keputusan politik seseorang yang melow itu banyak variannya. Bergantung pada latar belakang kehidupan sebelumnya. Pemilih melow bisa sederhana memutuskan siapa dan partai apa yang didukungnya, boleh jadi karena kekaguman pada sang tokoh atau kebetulan warna bendera parpol kesukaannya. Mungkin pula alasan kesamaan suku, jenis kelami dan kekelompokan agama yang sepenuhnya menjadi alasan paling pribadi lainnya.

Studi psikologi politik mengidentifikasi pembawaan melow dapat dikelompokkan sebagai akibat gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati secara fluktuatif. Mungkin saja pilihan antara dua kutub perasaan yang tidak pasti menunjukkan gejala depresi karena mengalami kondisi pengalaman traumatis. Atau gangguan kepribadian dengan riwayat psikotis. *

* Ridhazia, dosen senior FIdkom UIN Sunan Gunung Djati, jurnalis dan kolumnis, pemerhati komunikasi sosial politik, bermukim di Via Bumi Panyawangan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Leave a Response