Kolom Sosial Politik

Malas JALAN KAKI

226views

 

Oleh Ridhazia

Tersebar berita kalau para peneliti dari Universitas Stanford, Amerika Serikat menemukan fakta kalau penduduk Indonesia paling malas berjalan kaki dibandingkan penduduk di belahan Bumi lain. Hanya berjalan 3.513 langkah setiap harinya.

Sebagai perbandingan, penduduk Inggris berjalan 5.444 langkah setiap hari, kurang dari tiga mil (5 km). Demikian juga penduduk Amerika Serikat berjalan sebanyak 4.774 langkah tiap harinya. Sedangkan penduduk perkotaan di Hong Kong merupakan yang paling aktif karena rata-rata penduduknya berjalan kaki hingga 6.880 langkah setiap hari.

Temuan ini berdasarkan hasil penelitian dengan melacak ponsel dari 717.000 orang di 111 negara untuk menilai seberapa aktif penduduk di suatu negara dalam hal berjalan kaki pada tahun 2017. Belum ada penelitian serupa hingga sekarang.

Bermotor saja

Mungkin keadaan Indonesia seperti digambarkan dalam penelitian ini sebagai dampak dari pertambahan jumlah moda transportasi umum dan pribadi. Terutama motor dan sepeda. Dengan kata lain, penduduk Indonesia memang gemar menggunakan sepeda motor. Mungkin sebagai alternatif memecahkan masalah kemacetan di perkotaan.

Hal itu tergambarkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS ) kalau pengguna kendaraan bermain di Indonesia hingga tahun 2022 mencapai 148.212.865  dan masih didominasi oleh kendaraan berjenis sepeda motor dengan angka yang sangat tinggi yaitu 125.267.349 unit.

Indonesia sampai sekarang masih menempati posisi kedua produsen kendaraan bermotor terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah 1.470.146 unit.  Padahal tahun 2019 Indonesia mencatatkan produksi sebesar 1.286.366. Kemudian, tahun 2020 produksi sepeda motor di Indonesia mengalami penurunan menjadi 690.176.

Di tahun 2021, Indonesia menempati posisi keenam produsen kendaraan bermotor terbesar di Asia dengan produksi 1,12 juta unit.
Bahkan, dari tahun ke tahun produksi.

Negara tropis

Penggunaan motor di Indonesia ada kaitan dengan bawaan alam sebagai negara tropis dengan kepadatan tinggi, disertai kebutuhan akan kendaraan pribadi yang terjangkau. Apalagi faktanya pemerintahan sendiri tidak melarang.

Berbeda dengan negara lain yang tidak merekomendasikan motor bagi penduduknya dengan banyak pertimbangan. Misalnya, dianggap kurang aman, rawan kecelakaan, harga dan perawatannya yang mahal, izin mengemudi motor yang ketat, hingga transportasi umumnya yang memang sudah sangat nyaman.

Di negara maju Amerika Serikat malah ada kultur kalau pengguna motor biasanya digunakan untuk bersantai saja. Adapun negara lain ada yang mulai mengeluarkan kebijakan larangan bermotor karena berkaitan dengan pencemaran udara. Contohnya adalah Austria, Swiss, dan Belgia. *

* Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati, jurnalis dan kolumnis, pemerhati komunikasi sosial politik, bermukim di Vila Bumi Panyawangan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Leave a Response