
JAKARTA, BANDUNGPOS- – Literasi dan sosialisasi gastronomi yang ramah bagi penyandang disabilitas dan lansia (DILANS) yang mengembangkan program #Chef4DILANS tidak terbatas pada kegiatan menumbuhkan ketrampilan bagi pelaku UMKM produktif. Berbagai kegiatan lainnya dilakukan melalui dialog dengan pemangku kepentingan, pelatihan maupun komunikasi dengan para Chef yang mumpuni dan berpengalaman, penyedia bahan makanan, pelaku usaha, serta penyedia teknologi.
Demikian diungkapkan Presiden Dilans Indonesia, Farhan Helmy, di ruang kerjanya.
Lebih jauh Farhan mengungkapkan, gastronomi secara luas termasuk mengaitkan dengan aspek lingkungan dan krisis iklim yang sudah menjadi perhatian warga dunia. Setiap kegiatan produksi dan konsumsi apapun termasuk pangan harus bertanggung jawab. Pangan bersumber dari berbagai sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan dan udara yang ditambahkan dengan berbagai zat aditif lainnya. Bahan olahan ini harus dijaga agar berkelanjutan agar konsumsinya tidak berlebihan bahkan merusak lingkungan.
“Sektor pertanian sendiri menyumbang sekitar 13 persen emisi karbon. Jumlah yang tidak sedikit, apalagi jika digabungkan dengan sektor lainnya melalui berbagai konversi lahan yang diarahkan menjadi LULUCF (Land Use, Land Use Change and Forestry),” katanya.
Menurut Farhan, pertemuan #Chef4DILANS seringkali dilakukan di berbagai Cafe/Resto. Relawan dan aktivisnya selalu memanfaatkan waktu berinteraksi dengan pemilik/chef dan memperbincangkan soal aksesibilitas bagi warga DILANS: ramp, toilet, meja makan, penyajian, dan menu yang mudah diakses.
Tadi malam tambah Farhan, dipilihlah cafe East n West XLV Coffe and Kitchen (EW) untuk membahas persiapan kegiatan #DICHELIN 2024, ajang lomba yang akan dilaksanakan di Bandung. Ini merupakan acara kolaboratif Indonesia Pastry Alliance (IPA), Komunitas BBC76 tentang seni dan sains untuk semua orang, DILANS Indonesia untuk mempromosikan praktik konsumsi dan produksi makanan dan minuman dalam suatu Kafe yang bisa digolongkan sebagai Cafe Inklusif.
Cafe EW terletak dikawasan Rawamangun Jakarta, kawasan yang juga banyak dikunjungi warga DILANS. Bersama chefnya Pak Daru kami berbincang mengkurasi sepintas dari Cafe yang sudah berdiri hampir dua tahun. Mudah-mudah masukan kami mencerahkan 🙏 (rm/BNN)