OLeh Ridhazia
Sekolah bukan lagi tempat yang aman. Lagi dan lagi kekerasan kembali terulang. Kali ini diberitakan terjadi penyiksaan oleh seseorang siswa atas temannya hingga harus menjadi urusan polisi.
Premanisme
Kekerasan di sekolah yang kerap digambarkan sebagai premanisme — berasal dari kata bahasa Belanda vrijman yakni orang bebas — telah menjadi aliran kekerasan dan kekasaran yang paling tua yang dilakukan manusia atas manusia lainnya dan merasuki institusi pendidikan.
Dalam studi psikologi premanisme lazim pada awalnya sebagai persaingan antarindividu atau kekelompokan. Lantas berkembang menjadi intimidasi yakni perebutan kekuasaan untuk mendapat pengakuan dari kelompok tersebut.
Sejauh bisa diamati para peneliti intimidasi dimulai dari kebiasaan mengejek, menyebarkan gosip, menghasut, mengucilkan, dan menakut-nakuti. Selanjutnya mengancam, menindas, memalak atau menyerang secara fisik seperti mendorong, menampar, atau memukul dan menyiksa.
Luka Batin
Intimidasi menjadi motif psikologi paling awal penyaluran dendam dan iri hati. Dan, semua itu berawal dari luka batin (wounded heart)
Menurut Lawson (2010) luka batin terkait pengalaman menyakitkan masa lalu yang menentukan pandangan, sikap, emosi, dan reaksi seseorang.
Pendapat ini disokong Rye & Pargament (2002) bahwa luka batin sebagai kelanjutan akibat tekanan yang sangat berat yang diberikan secara terus menerus pada lapisan batin terdalam seseorang. Bahkan akibat adanya pengalaman traumatik (Bock, 2011).
Mungkin seseorang sudah lupa dengan detail pengalaman masa lalu yang menyakitkan itu, namun afeksi atau perasaannya masih ada (Prasetya, 1995) yang pada gilirannya mempengaruhi perilaku seseorang menjadi kurang adaftif hingga posesif.
Beberapa contoh dampak luka batin yaitu mudah melakukan kekerasan kepada orang lain, bersifat sangat posesif kepada pasangannya, sangat berambisi dan keras kepala. *
* Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati, jurnalis dan kolumnis, pemerhati komunikasi sosial politik, bermukim di Vila Bumi Panyawangan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.