Oleh Ridhazia
Lagi, ASN diawasi. Setidaknya lima pimpinan kementrian dan lembaga pemerintahan ditugaskan mengawasi agar ASN tetap netral menjelang Pemilu 2024. Jika ASN ketahuan melanggar, tunggu saja sanksi.
Ikut militer saja
Ketimbang diragukan apalagi tak dipercaya, bahkan dianggap tidak dewasa secara politik, sebaiknya ASN mengikuti TNI/Polri. Tidak berpolitik sama sekali. Tak terkecuali memilih dan dipilih dalam pileg dan pilpres limatahunan. Titik.
Banalitas
Aturan ASN limatahunan ini dianggap biasa karena seseorang yang berpandangan dangkal dalam berpikir dan menilai suatu hal tentang pegawai pemerintah.
KBBI mengartikan banal sebagai kasar, tidak elok, biasa sekali. Bahkan larangan ASN berpolitik bisa dianggap sebagai yang hal yang biasa.
Adanya banalitas pada umumnya terjadi karena manusia ASN dianggap telah kehilangan kepribadian dalam dirinya. Harus memilih menumpulkan hati nuraninya dan tidak mampu lagi berpikir kritis. Lebih jauh lagi mengasingkan ASN dari realitas politik di tengah arus besar media sosial yang memaksa siapapun mengekspresikan jati diri sebagai “binatang politik”. *
* Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati, jurnalis dan kolumnis, pemerhati komunikasi sosiial politik, bermukim di Vila Bumi Panyawangan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
