Bandung, BANDUNGPOS – Raihan medali cabang olahraga gulat di PON XX/Papua 2021 menjadi motivasi bagi seorang Bambang Erawan untuk merengkuh hasil yang lebih baik di PON XXI/2024 Sumut-Aceh.
Di PON Papua, cabor gulat mendapat 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu. Bambang optimis digelaran PON tahun depan jumlah medali cabor gulat akan bertambah. Rasa optimis Bambang antara lain dipicu oleh kembalinya tiga pegulat putri setelah berlatih di Korea mulai 16 Agustus sampai 16 September lalu. Ketiga atlet putri itu masing-masing Kharisma kelas 62 kg, Sarah kelas 55 kg dan Wardah kelas 50 kg.
Kini mereka bersama atlet gulat lainnya berlatih di mess gulat, komplek GOR Pajajaran Jl. Pajajaran Bandung. Mereka berlatih dari mulai Senin sebanyak 3 kali latihan, Selasa 3 kali, Rabu 2 kali, Kamis 3 kali, Jumat 3 kali dan Sabtu 2 kali.
Khusus menyangkut Babak Kualifikasi (BK) cabor gulat, Bambang mengatakan sudah menyiapkan 18 atlet untuk tampil di 18 kelas. BK cabor gulat akan dilaksanakan pada 5 sampai 9 November 2023 di Jakarta. Adapun pegulat Jabar yang akan tampil di BK PON antara lain untuk nomor putra free style 6 atlet, grego 6 atlet dan putri 6 atlet.
“BK ini targetnya kan harus masuk kuota. Tapi saya berharap 18 atlet yang tampil di 18 kelas semuanya lolos BK untuk tampil di PON. Saya dan teman-teman pelatih lainnya akan melihat hasil anak-anak berlatih selama 3 bulan dalam menyongsong BK ini. Nah apakah mereka mampu semuanya lolos ke PON,” ujar dosen di FPOK UPI Bandung jurusan kepelatihan ini saat dijumpai di Kampus FPOK UPI di Padasuka Bandung, Minggu (24/9/2023).
Saat ini kwartet pelatih cabor gulat Jabar ke PON XXI/2024 dihuni masing-masing Bambang Erawan, Handaka, Hendi dan Riswandi ditambah seorang pelatih asal Korea. Mereka melatih untuk 18 kelas . BK cabor gulat akan dilaksanakan pada 5 sampai 9 November di Jakarta. Pegulat Jabar yang akan tampil di BK antara lain untuk nomor putra free style 6 atlet, grego 6 atlet dan putrii 6.
Bagi Bambang yang sejak tahun 1988 sudah terjun ke olahraga gulat, PON tahun depan seperti menjadi ajang pertaruhan karirnya didunia pelatih. Dia benar-benar ingin mencatat prestasi fenomenal, yakni merebut gelar juara umum cabor gulat PON sekaligus membawa Jabar hattrick juara PON.
“Insya Allah di Medan jumlah perolehan medali bisa bertambah dibanding PON Papua. Waktu Kejurnas Gulat di Medan tahun lalu pegulat Jabar mendapat 2 emas atas nama Kharisma dan Laudio. Sementara Dimas dan Hamdia mendapat perak serta Indri mendapat perunggu. Nah ini bisa menjadi barometer awal kekuatan gulat Jabar,” tutur Bambang yang sudah 5 kali tampil di ajang PON sebagai atlet gulat.
Disinggung ihwal pesaing berat di PON tahun depan, Bambang mengatakan akan datang dari provinsi Jatim dan Kaltim. Hampir disetiap event gulat, dua provinsi itu selalu menjadi batu sandungan Jabar untuk menjadi yang terbaik.
Meski demikian Bambang merasa yakin di PON nanti pegulat Jabar yang mayoritas berusia muda akan membuat gebrakan.
“Mereka yang berpotensi meraih emas antara lain Kharisma kelas 62 kg putri bebas, Laudio kelas 97 kg bebas. Kemudian Ferry dan Hamdia di kelas grego berpeluang memperoleh perak atau perunggu. Lantas ada nama Dimas yang merupakan pendatang baru yang menyabet perak di kejurnas,” ujar Bambang. (dgp)