Indonesia Heritage Society’s Annual Welcome Event, Pelestarian Budaya dan Inklusi Sosial
Indonesia Heritage Society's Annual Welcome Event, Pelestarian Budaya dan Inklusi Sosia
Kota Bandung, BANDUNGPOS.ID: Keterlibatan secara aktif DILANS Indonesia untuk.melakukan literasi dan advokasi pada setiap kerumunan adalah keseharian yang terus dipraktekkan dan didorong oleh para aktivisnya. Setiap interaksi seringkali memunculkan potensi untuk mendorong kolaborasi. Tidak hanya itu, kemunculan Presiden DILANS Indonesia Farhan Helmy dalam berbagai kesempatan juga sekaligus memberikan ruang untuk berdialog soal isu penyandang disabilitas dan lansia.
Farhan seorang aktivis lingkungan, peminat sejarah dan geografi, karenanya sangat antusias ketika diundang Indonesia’s Heritage Society (IHS) dalam Indonesia Heritage Society’s Annual Welcome Event (IHS) 2023 oleh seorang aktivisnya Claudia Prawirakoesoemah untuk ikut menghadiri sekaligus memperkenalkan apa yang dilakukannya di IHS. Mungkin ada alasan lain, karena Farhan juga akan mengisi evening lecture yang dijadwalkan pada bulan Januari 2024 di komunitas ini.
IHS adalah organisasi non-profit yang didirikan pada tahu 1970 oleh warga Indonesia dan para relawan ex-patriat yang diniatkan untuk mempromosikan pengetahuan, pemahaman dan apresiasi terhadap warisan budaya Indonesia melalui berbagai kegiatan diantaranya tour, evening lecture, kelompok studi yang dilakukan secara mandiri untuk para anggotanya maupun bekerjasama dengan berbagai lembaga kebudayaan yang ada di Indonesia.
Konon saat berdirinya hanya 17 orang yang terlibat. Saat ini sudah meluas, relawannya berasal dari 55 negara dan telah memperluas dengan dengan komunitas berbahasa asing selain berbahasa Inggris, juga lainnya seperti Perancis, Tiongkok, Jepang, dan Itali.
Lingkup kegiatannya banyak yang bersinggungan dengan apa yang sedang dilakukan dengan DILANSIndonesia yang juga menaruh perhatian agar fasilitas publik seperti Museum dan bangunan “heritage” dapat diakses oleh warga penyandang disabilitas dan lansia.
Saat ini kami sedang menggagas inisiatif inisiatif untuk mendorong parawisata yang dikaitkan dengan bangunan heritage dalam kerangka program “Sustainable Tourism and Heritage Building” khususnya untuk kawasan Kecamatan Sumur Bandung. Kegiatan kolaboratif yang diniatkan untuk membangun suatu contoh kawasan inklusif dalam suatu platform “Sumur Bandung Inclusive District” (#SBIDP) berbasis komunitas.
Beberapa organisasi dan komunitas sudah menyatakan minatnya diantaranyà Bandung Heritage, BBC76 Community on arts science for everyone, Pos Gabungan Siaga Bencana (POSGAB SB) Jabar, Konsorsium Relawan Bencana Indonesia (#KIRBI), Bloggercrony Community, Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (GERKATIN) Kota Bandung, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jabar, Sri Institute FSRD – ITB, Bandoeng Waktoe Itoe (BWI), dan Program Studi Geodesi dan Geomatika ITB.
Selamat atas semua pencapaian IHS dalam mengapresiasi warisan budaya Indonesia. Upaya yang sekaligus juga sebagai pengingat bagi warga Indonesia sendiri agar juga bangga terhadap budaya yang diwariskan leluhurnya.
Sedikit catatan dari kami, mudah2an aksesibilitas lift Erasmushuis Jakarta bisa segera diperbaiki. Tidak gampang bagi seorang difabel mencapai ruang pertemuan seperti yang ditunjukkan kawan-kawan DILANS Indonesia yang hadir dalam acara dua hari lalu.**(rm/BNN)