Kolom Sosial Politik

Ketika Memilih MENGHASUT

145views

 

Oleh Ridhazia

Menghasut menjadi strategi paling ampuh menghancurkan negara. Bahkan untuk menggulingkan kekuasaan. Apalagi jika pesan-pesan pertikaian itu dihidangkan kepada publik yang rakus sensasi.

Itu kata Cherian George dalam buku “The Manufacture of Religious Offence and Its Threat to Democracy” (2016).

Agar menghasut lebih efektif, lakukan dengan memborbardir publik dengan pernyataan yang menggoreng konflik dan kebencian agama dan politik. Atau dengan mengkontraskan perbedaan hingga menghina dan mencaci maki dengan sebutan buruk dan merendahkan.

Dipidana

Jika seseorang memilih sikap dan pikiran menghasut di ruang publik maka Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) di negeri ini memberi batasan.

Kata menghasut ditafsirkan mendorong, mengajak, atau membangkitkan perasaan kebencian yang dianggap melanggar aturan. Seseorang hanya dapat dihukum apabila hasutan itu dilakukan di ruang publik dan diperdengarkan. Hasutan bisa dipidana meskipun hanya ditujukan pada satu orang. *

* Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati, jurnalis dan kolumnis, bermukim di Vila Bumi Panyawangan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Leave a Response