Oleh H. Medi Mahendra.AP.S.Sos.M.Si
Pengukuran TGM (Tingkat Kegemaran Membaca) di Kota Bandung telah dilaksanakan Disarpus dari Tahun 2021 dengan hasil 44.03 Pada Tahun2021, 46.67 Pada Tahun 2022, dan 54.97 Pada Tahun 2023. Sementara Pengukuran IPLM (Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat) Menunjukkan angka 81.38 pada Tahun 2022, dan 86.70 pada Tahun 2023. Setiap tahunnya nilai IBM masyarakat Kota Bandung selalu mengalami kenaikan, pada Tahun 2020 sebesar 74.76, Tahun 2021 sebesar 75.07, Tahun 2022 sebesar 76.07, dan Tahun 2023 Sebesar 78.81.
SAAT INI– dari lubuk hati yang terdalam merasa berbahagia karena dalam kurun waktu hampir setahun ini sejumlah kegiatan srategis dilaksanakan. Adapun prestasi yang diraih merupakan bonus yang tidak terkira nilainya sebagai pemicu terus berkarya, semua ini tidak lepas dari peran serta Stake holder . Sosialisasi hasil kajian indeks literasi masyarakat Kota Bandung Tahun 2024 menutup manis kegiatan bidang pengembangan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca pada khususnya maupun urusan perpustakaan pada umumnya. Hasilnya dari tim kajian FISIP Universitas Widyatama.
Disarpus memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kolaborasi Disarpus, Diskominfo, dan BPS Kota Bandung atas keikutsertaannya pada evaluasi penyelenggaraan statistik sektoral (Epss) Oleh BPS dengan hasil yang baik dan menempatkan Kota Bandung pada urutan ke-5 secara nasional, dan urutan ke -1 di Provinsi Jawa Barat.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada musrenbang Provinsi Tahun 2019 mengajak seluruh pemerintah daerah kabupaten dan kota di Jawa Barat untuk berkomitmen dalam pembangunan SDM melalui Bidang Perpustakaan dan Budaya Gemar Baca.
Dinas Arsip Dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bandung menjadikan hasil IBM Tahun 2020 sebagai Indikator program pada renstra perubahan perangkat daerah Tahun 2018-2023 dan Indikator kinerja utama Kepala Dinas.
Adapun kaitannya dengan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLMI) dan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang peraturan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang laporan dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah, indikator kunci urusan perpustakaan terdiri dari; (I) Nilai Tingkat Kegemaran Membaca; Dan (Ii) Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat.
Pengukuran TGM telah dilaksanakan Disarpus dari Tahun 2021 dengan hasil 44.03 Pada Tahun2021, 46.67 Pada Tahun 2022, dan 54.97 Pada Tahun 2023. Sementara Pengukuran IPLM Menunjukkan angka 81.38 pada Tahun 2022, dan 86.70 pada Tahun 2023.
Setiap tahunnya nilai IBM masyarakat Kota Bandung selalu mengalami kenaikan, pada Tahun 2020 sebesar 74.76, Tahun 2021 sebesar 75.07, Tahun 2022 sebesar 76.07, dan Tahun 2023 Sebesar 78.81.
Hasil tersebut merupakan wujud dari komitmen para pihak dalam mengupayakan ketersediaan sarana membaca yang memadai dalam artian jumlah perpustakaan dan sebaran bahan bacaan yang dapat diakses oleh masyarakat Kota Bandung relatif sudah cukup memadai. Berkomitmen dalam pembangunan SDM melalui Bidang Perpustakaan dan Budaya Gemar Baca.
Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bandung menjadikan hasil IBM Tahun 2020 sebagai Indikator Program pada renstra perubahan Perangkat Daerah Tahun 2018-2023 dan Indikator Kinerja Utama Kepala Dinas.
Adapun kaitannya dengan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) bahwa berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang laporan dan evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, indikator kunci urusan perpustakaan terdiri dari; (I) nilai tingkat kegemaran membaca; dan (Ii) Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat. hasil tersebut merupakan wujud dari komitmen para pihak dalam mengupayakan ketersediaan sarana membaca yang memadai dalam artian jumlah perpustakaan dan sebaran bahan bacaan yang dapat diakses oleh masyarakat Kota Bandung relatif sudah cukup memadai.
Saat ini di Kota Bandung terdapat fasilitas baca yang sedianya dapat mudah dijangkau masyarakat yaitu: Pocadi (Pojok Baca Digital) bantuan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang ditempatkan di Mal pelayanan publik Jl. Cianjur. Sepuluh buah kolecer (Kotak Literasi Cerdas) yang merupakan bantuan Gubernur Provinsi Jawa Barat yang ditempatkan di kewilayahan, tujuh buah konsep street library ditempatkan ditaman Kota Bandung, serta empat microlibrary yang berada di Hegarmanah, Taman Bima, Babakan Sari dan Taman Alun-Alun.
Rintisan terbentuknya perpustakaan di Kewilayahan telah ditempuh melalui kerja sama pinjam pakai gerobak baca dan buku, pengukuhan wilayah kios literasi kewirausahaaan kewilayahan (K-Lik) yang telah rampung dilaksanakan pada 30 kecamatan selama Tahun 2022-2023, serta program bantuan bahan bacaan bermutu dalam penguatan literasi masyarakat dari Perpusnas pada Tahun 2024, yang telah disampaikan kepada 26 TBM, dan saat Ini dalam proses untuk realisasi bantuannya pada Tahun 2025.
Kesadaran masyarakat dalam hal pembiasaan membaca harus terus ditumbuhkan. Dukungan dari berbagai pihak, keluarga dan masyarakat itu sendiri prlu ditingkatkan melalui berbagai upaya. Dengan literasi, partisipasi publik akan terbangun dengan baik, Sehingga berbagai program pembangunan betul-betul d irasakan manfaatnya dan membawa kesejahteraan warga.
Pelaksanaan kajian terkait indeks literasi merupakan salah satu dari kegiatan pembudayaan gemar membaca tingkat daerah kabupaten/kota, sub kegiatan pengembangan literasi berbasis inklusi sosial di dinas arsip dan perpustakaan (disarpus) kota bandung, dimana tahun ini merupakan tahun yang pertama kerja sama disarpus kota bandung dengan fakultas ilmu sosial dan ilmu politik unversitas widyatama.
Pada tahun 2020, telah dilaksanakan kegiatan kajian indeks membaca masyarakat ( IBM), tahun 2021 dilaksanakan kegiatan kajian ibm dan tingkat kegemaran membaca (TGM)).
Adapun pada tahun 2022 dan 2023 pelaksanaan kajian indeks literasi masyarakat Kota Bandung menghasilkan tiga keluaran yaitu: kajian IMB, TGM, dan indeks pembangunan literasi masyarakat ( IPLM). Sedangkan di tahun 2024 pekerjaan kajian indeks literasi masyarakat Kota Bandung menghasilkan dua keluaran yaitu: IPLM dan TGM, mengacu pada Permendagri nomor 18 tahun 2020 tentang laporan dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Maksdudnya, untuk mengetahui kondisi perpustakaan baik pada sisi hulu yaitu pengembangan dan penguatan kelembagaan dan infrastruktur perpustakaan, serta sisi hilir yaitu pengembangan budaya baca, kegemaran membaca, dan literasi masyarakat.
Sedangkan tujuannya mengetahui indeks pembangunan literasi masyarakat Kota Bandung tahun 2024. Mengetahui nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat Kota Bandung tahun 2024. Berikutnya menyusun strategi dan rekomendasi kebijakan dalam pengembangan dan pembinaan perpustakaan, serta pengembangan pembudayaan kegemaran membaca dan literasi masyarakat Kota Bandung tahun 2024. Seterusnya menyusun tata kelola pengumpulan data dalam penghitungan indeks pembangunan literasi masyarakat dan indeks baca masyarakat tahun 2024.
Temuan Kajian Literasi Masyakat:
Temuan kajian dan penerlitian yang dilakukan Universitas Widyatama menunjukkan frekuensi membaca per minggu di Kota Bandung masuk kategori sedang ( 57,8) menunjukkan frekuensi membaca 3-4 kali. Sedangkan akses yang lebih mudah dan beragam bahan bacaan melalui perpustakaan mobil keliling, perpustakaan umum yang menyasar setiap kecamatan yang berada di zona 30 kecamatan dan 151 kelurahan se-Kota Bandung. Kota Bandung secara kompehenship melakukan kampanye melalui media sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membaca.
Menarik karena Kota Bandung tetap memiliki bvudaya bvembaca yang tinggi, survay sarana
pendukung yanbg 29 persen, menunjukkan 393 bahwa masyarakat menggunakan HP untuk
mendukung budaya baca. Sedangkan instensitas membeli buku sebanyak 71 pesersen atau
sebanyak 234 responden menyakan kadang-kadang membeli buku. Para pembaca buku banyak memilih rumah sebagai tempat asyk maembaca, yaitu sebanyak 392 atau 36 persen. Motivasi membaca masyarakat 25 persen ( 254 responden), tema yang dipilih tentang kesenian, hiburan dan olah raga 17 persen (215 responden). Format bacaan 42 persen atau 346 memilih digital ( e-book, e-journal, e-magazine, e-newspapaer).
Data kepemilikan koleksi 305 atau 76 persen memiliki 1-25 koleksi, kegiatan sehari-haroi 17 persen (300 responden Kota Bandung) mengakses nbahan bacaan dari internet. Manfaat yang diperoleh menurut 297 responden (26 %) bahwa dengan membaca dapat mengasah dan menguatkan kemampuan analisis. Jenis koleksi 21 % (197 responden ) mulai bunga rtamopai, kumpulan essay, puisi, cerpen).
Namun demikian Kota Bandungn dipaksa puas dengan aktivtas membacanya yang sedang, kategorinya 57,6 % sesang karena frekuensi membacanya 3-4 kali per satu minggu. Sebanyak 46.4 % durasi membaca perhari 1-1 jam 59 menit.Durasi akses internet per hari para pembaca di Kota Bandung 47,1% untuk membaca 1-1 jam 59 menit. Jumlah bahan bacaannya 3-4 koleksi. Trend peningkatan minat baca masyakat Kota Bandung tahun 2021 sebanyak 44,03 % (termasuk rendah), tahun 2022 berada diposi 46,67 % ( masih rendah), tahun 2023 meningkat 54,97 % (sedang) dan tahun 2024 naik lagi menjadi 55,25 % ( masih sedang).
Pada kenyataannya pemerataan koleksi perpustakaan di Kota Bandung telah mencapai 71.93 % dari standar, hal ini merupakan pencapaian yang baik dalam penyediaan bahan bacaan untuk masyarakat. Berdasarkanb rasio IFLA/UNESCO, koleksi di Kota Bandung memiliki perbandingan 1:1 yang mendekatib standar ideal. Data menunjukkan adanya potensi untuk menambah koleksi sebesar 1.381.965 buku untuk meningkatkan peran perpustakaan dalam mendukung literasi masyarakat. Capaian ini menunjukkan komitmen dalam menyediakan koleksi yang relevan bagi pengguna. ** ( Penulis adalah Sekdis Disapus Kota Bandung, Penggiat Literasi dan Ownner Perguruan Tinggi Swsata di Bandung)