Dilans Indonesia Galang Chef Profesional
Dilans Indonesia Galang Chef Profesional
KOTA BANDUNG,BandungPos–Membumikan kehidupan inklusifitas dapat dilakukan dengan banyak cara. Advokasi harus membahas berbagai pemangku kepentingan bukan sekadar “jargon” yang hanya diperbincangkan di kalangan terbatas. Disabilitas adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kerangka penghapusan diskriminasi disegala bidang sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Inklusifitas haruslah menjadi bagian dari pemajuan kebudayaan yang terus membuka diri terhadap interaksi lintas budaya yang mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam konteks inilah DILANS Indonesia menggulirkan inisiatif #Chef4DILANS untuk membangun literasi gastronomi yang sehat dan aman dikonsumsi oleh penyandang disabilitas dan lansia (DILANS). Program ini digulirkan dengan mengajak para chef profesional, organisasi, universitas maupun lembaga pemerintah terkait untuk membangun kapasitas UMKM produktif.
“Industri makanan dan minuman yang sehat bagi penyandang disabilitas dan lansia merupakan peluang dan tantangan bagi industri penyedia bahan baku maupun layanan jasa seperti Kafe dan Restoran”, ujar Farhan Helmy, Presiden DILANS Indonesia pada saat program ini diluncurkan
“Dari bahan, olahan makanan, dan penyajian merupakan proses panjang yang merupakan rantai pasok yang tak terpisahkan dan memiliki kontribusi pada peningkatan emisi gas rumah kaca yang berdampak pada krisis iklim. Dalam rantai pasok diperlukan efisiensi baik bahan baku, kemasan, energi dan udara”, imbuh Farhan.
Ucu Sawitri dipercaya untuk memimpin program ini. Ucu adalah seorang chef profesional independen yang berpengalaman nasional maupun internasional. Salah satu pencapaiannya bersama Pusat Prestasi Nasional (#Puspresnas) membina para siswa SLB untuk ikut serta dalam lomba chef internasional. Pembinaan yang dilakukan sudah berlangsung sekitar delapan tahun. Berbagai penghargaan dan prestasi sudah didapat pada beberapa lomba internasional ini.
Dalam program konteks integrasi, berbagai kegiatan ini terkait dengan inisiatif Sumur Bandung Inclusive District Platform (#SBIDP) dalam mempromosikan dan membumikan isu disabilitas, inklusi sosial dan keinginan berbasis kawasan.** ( RM/BNN)