Oleh Ridhazia
Kini hanya Prabowo yang belum punya pasangan capres setelah Anies dan Ganjar mendahuluinya.
Gibran Rakabumi Raka yang paling kencang diberitakan menjadi bakal calon wapresnya Prabowo berpotensi tidak jadi disandingkan. Pasalnya terjadi perubahan konstelasi politik setelah pengumuman wapres PDIP.
Walikota Solo sekaligus anak kandung Presiden Jokowi ini juga berpotensi ogah disandingkan dengan Prabowo. Bahkan siapapun yang selama ini memiliki relasi politik dengan PDIP antara lain Erick Tohir pun berpikir kembali jika harus berspekulasi politik.
Prabowo dimungkinkan memilih wapres dari tokoh partai koalisinya. Diduga tokoh tokoh Golkar siginifikan untuk menjadi wapresnya yang selama ini menggebu menjadi pendukung Prabowo.
Gibran melemah
Keputusan MK telah memosisikan Gibran “teralienasi” di ruang publik. Pasalnya, keputusan ini cacat etika sebagaimana pakar hukum. Terlalu kental oleh hubungan kekerabatan dianggap.
Sekaligus posisi Gibran sebagai kader PDIP dilemahkan oleh issue bahwa Jokowi tidak memberi restu anaknya menjadi wapres Prabowo. Selain itu hanya akan menambah buruk relasi politik Sang Presiden dengan PDIP.
Bagi Prabowo menjaga relasi politik dengan PDIP dan Jokowi menjadi penting agar tetap baik. Bukan bagaimana memenangkan kontestasi. *
* Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati, jurnalis dan kolumnis, pemerhati komunikasi sosial politik, bermukim di Vila Bumi Panyawangan, Cileunyi, Kabupaten Bandung.