Oleh Ridhazia
Diberitakan, Menkopolhukam Mahfud MD bakal menjadi calon wakil presiden. Ia dipilih Ketua Umum PDIP untuk mendampingi calon presiden Ganjar Pranowo.
Pria Sampang, Madura kelahiran 1957 itu pernah menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi RI
(2008 -2013), Menteri Pertahanan RI (2000-2001), Menteri Kehakiman dan HAM (2001).
Politis PKB ini anggota DPR-RI pada Komisi III (2004-2006), Komisi I (2006-2007), dan di Komisi III (2007-2008) sekaligus Wakil Ketua Badan Legislatif DPR-RI (2007-2008).
Juga menjadi Koordinator Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) periode 2012-2017 dan hingga 2027 menjadi Ketua Dewan Pakar Majelis Nasional KAHMI periode 2022-2027.
Romansa HMI
Kisah romansa Mahfud MD dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang tak akan bisa dilupakan terjadi 1978. Organisasi kemahasiswaan HMI inilah yang menjadi ajang perkenalan dengan Zaizatun Nihayati yang menjadi istrinya hingga sekarang.
“Saya dapat istri bertemunya di HMI,” ujar Mahfud. Keduanya merupakan aktivis HMI sekaligus rekan ketika berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia pada 1978. Menikah tahun pada 1982 di Semboro, Jember, Jawa Timur. Kini telah dikarunia tiga anak.
HMI bagi Mahfud juga romansa segalanya. Apalagi HMI . Organisasi yang berdiri sejak 1947 digagas sekelompok mahasiswa UII yang saat itu masih bernama Sekolah Tinggi Islam (STI) Yogyakarta. Dan, ia juga kemudian menjadi alumninya.
Tokoh puncak
Perjalanan Mahfud MD di HMI tercatat luar biasa dibanding tokoh HMI lain. Ia buka sekedar anggota dan aktivis. Tetapi dalam perjalanan waktu mencapai posisi puncak sebagai Koordinator Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) periode 2012-2017 dan menjadi Ketua Dewan Pakar Majelis Nasional KAHMI periode 2022-2027.
Padahal untuk kedua posisi puncak itu, ia harus bersaing ketat dengan nama politisi yang pernah menjadi kader HMI yang populer seperti Anas Urbaningrum (politis), Anies Baswedan (capres), Bambang Susatyo (politis) dan Saan Mustofa (politisi).
Memecah kebuntuan
Penyebutan Mahfud MD sebagai bakal cawapres untuk Ganjar Pranowo diduga untuk memecah kebuntuan relasi politik PDIP sebagai partai nasional dengan tokoh dan ormas Islam.
Politisi nasional asal Jawa Timur ini menjadi alasan paling logis untuk bisa mendongkrak elektoral pilpres 2024. *
* Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati, jurnalis dan kolumnis, pemerhati komunikasi sosial politik, bermukim di Vila Bumi Panyawangan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.