Opini

Punah Giliran Basa SUNDA

228views

Kolom Sosial Politik
Oleh: Ridhazia

BASA Sunda terancam punah. Sejak 30 tahun terakhir penggunaanya terus menerus merosot. Malah sebagian keluarga pituin Sunda yakni ibu-bapaknya asli Sunda dan hidup di Tanah Sunda sama sekali tidak mengenal bahasa asli ibunya.

Indikasinya, terlihat dari hasil penelitian Balai Bahasa Bandung yang dilakukan selama dua tahun (2008-2009) yang menunjukkan, jumlah keluarga yang menggunakan bahasa Sunda dalam pergaulan sehari-hari tinggal 43 persen. Penelitian dengan responden 900 keluarga di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Garut, Ciamis, dan Banjar.

Penelitian itu sekaligus merepresentasikan fakta kalau basa Sunda tidak digunakan lagi oleh urang Sunda sebagai bahasa komunikasi. Dalih terbesar dibalik alasan itu semua karena basa Sunda lebih sulit dibaca dan diucapkan. Apalagi kalau harus tunduk pada undak-usuk basa. Takut salah dan kasar.

Yang telah punah

Tenyata nasib basa Sunda sama halnya dengan basa lain di Tanah Air dan bahasa lokal di pelosok dunia. Badan pendidikan dunia UNESCO mencatat lebih dari 6.000 bahasa di dunia punah tergantikan bahasa nasional.

Di Indonesia saja ada 10 bahasa daerah dari Maluku Tengah yang kini tinggal nama. Di antaranya bahasa Hoti, Hukumina, Hulung, Serua, Te’un, Palumata, Loun, Moksela, Naka’ela dan Nila.*

Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati, pemerhati komunikasi sosial politik, bermukim di Vila Bumi Panyawangan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Leave a Response