Kuliner

Peuyeum Ciruluk, Manis dan Legit

691views

BAGI warga Jawa Barat, peuyeum atau tape merupakan makanan khas yang tak asing lagi. Selain peuyeum Bandung, peuyeum Bendul Purwakarta dan peuyeum Kuningan. Peuyeum dari Subang mempunyai keunikan dan ciri khas tersendiri, ya  peuyeum Ciruluk namanya yang berasal dari Desa Ciruluk Kecamatan Kalijati yang dikenal sebagai “Kampung Peuyeum”. Lokasinya hanya sekitar 5 km dari Gerbang Tol Kalijati, Subang atau sekitar 15 menit bila ditempuh menggunakan kendaraan motor atau mobil dari Pangkalan Udara TNI AU Suryadharma.

• Peuyeum Ciruluk mempunyai paduan rasa asam manis dan legit serta punya cita rasa yang unik.
Berbeda dengan daerah lainnya di Jawa Barat sebagai penghasil tape, pada umumnya peuyeum terbuat dari singkong yang difermentasi bersama ragi, peuyeum Ciruluk terbuat dari campuran beras ketan dengan ragi yang diberi pewarna alami dari daun katuk, daun suji atau daun laja.  Dibungkus daun muncang (kemiri).

• Peuyeum Ciruluk mampu bertahan lama jika disimpan di lemari es, demikian dituturkan oleh Kang Carta Cahyadi salah seorang pengrajin pembuat peuyeum Ciruluk yang membuka home industri Peuyeum Ciruluk  Aki Nini.

Dalam perjumpaan dengan penulis Kang Carta memberikan tips pembuatan peuyeum Ciruluk agar hasilnya baik, manis, legit dan enak dikonsumsi. Bahan yang dipilih merupakan beras ketan dengan kualitas terbaik. Proses mencuci beras ketan dengan baik, yaitu beras ketan dicuci dengan air sampai bersih dan pastikan air bekas cucian tetap bening. Mencuci beras ketan sekitar 10-15 menit di-isikan, ditiriskan dan direndam selama dua  jam.

Proses memasak dilakukan dua kali, memakan waktu sekitar 45 menit. Ditaburi ragi yang bagus secara merata adapun warna daun hijau bisa memakai daun suji, daun laja atau daun katuk. Setelah mengalami proses peragian dan fermentasi sekitar dua  hari, tape beras ketan telah matang dan siap untuk dikonsumsi. Peuyeum Ciruluk dikemas menggunakan daun muncang atau dimasukan ke dalam toples berbagai ukuran. Simpan di tempat teduh dan hindari terkena sinar matahari secara langsung.

Peuyeum Ciruluk untuk saat ini ada dua varian warna, putih dan hitam biasanya dibeli dan dipesan orang untuk oleh-oleh khas Subang atau untuk konsumsi sendiri, demikian Kang Carta Cahyadi yang puluhan tahun menggeluti usaha pembuatan peuyeum Ciruluk “Aki Nini” mengakhiri obrolannya dengan penulis.

(Kin Sanubary, kolumnis, bermukim di Tanjungwangi, Kabupaten Subang, Jawa Barat).

Leave a Response