Bandung Raya

Lestarikan Konservasi Alam, Geo Dipa Gelar Saresehan Sinergi Pentahelix 

276views

Bandung, BANDUNGPOS.ID – Dalam memperingati Hari Konservasi Alam Nasional 2023, PT Geo Dipa Energi (Persero) menggelar Saresehan Perhutanan Sosial dalam rangka Hari Konservasi Alam Nasional 2023 di Ciwidey Valley Desa Alamendah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung, Kamis (24/8/2023).

Saresehan bertema Sinergi Pentahelix Konservasi Hutan dalam Pengembangan Geothermal dan Perhutanan Sosial ini diikuti seratusan peserta, dengan pembicara Direktur Kemitraan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jo Kumala Dewi.

“Saresehan ini dalam rangka meningkatkan sinergitas pentahelix dari pemerintah dan tiga unsur lainnya antara lain akademisi, perusahaan, komunitas dan media, dalam pengembangan industri geothermal dan perhutanan sosial,” kata Jo Kumala kepada Wartawan usai kegiatan saresehan .

Menurutnya, isi di dalam hutan konservasi terus berkurang dari tahun ke tahun. “Oleh karena itu kita akan mencoba untuk bagaimana melakukan konservasi hutan sebaik-baiknya untuk memberdayakan mereka, dengan salah satunya adalah memberikan mereka akses untuk ikut mengelola hutan yang ada di dekat lingkungan mereka melalui program perhutanan sosial,” terang Jo Kumala.

Kendati begitu menurut Jo Kumala mereka juga tetap perlu didampingi dan ditingkatkan kapasitasnya, sehingga mereka bukan hanya melestarikan hutan, tapi juga meningkatkan kesejahteraan hidupnya sebagaimana tujuan dari perhutanan sosial.

Jo Kumala menilai PT Geo Dipa Energi (Persero) merupakan perusahaan eksplorasi panas bumi yang punya visi untuk lingkungan dengan konsep green industri, yang mulai concern karena karakter Geo Dipa juga dalam pengembangan geothermal sangat terkait dengan lingkungan, khususnya mengenai dampak-dampak lingkungan secara spesifik.

“Sehingga perlu sekali bagi Geo Dipa untuk melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dan juga memperhatikan unsur lingkungannya,” tandas Jo Kumala.

General Manager PT Geo Dipa Energi (Persero) Unit Patuha, Ilen Kardani menambahkan, saresehan ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama pentaheilx dalam bersinergi memelihara konservasi hutan di sekitar Kecamatan Ciwidey khususnya Patuha dimana Geo Dipa beroperasi.

“Seperti yang disampaikan para pembicara, saat ini kita sudah tahap sedikit ada kekhawatiran karena hutan yang sedikit rusak. Bukan hutan saja, tapi juga dari populasi hewan liar pun berkurang seperti burung liar,” ungkap Ilen.

Karena itu, jelas Ilen, inisiatif-inisiatif yang berbentuk pentahelix antara lain kalangan industri, akademisi, komunitas dan media berkumpul dalam rangka membangun kesadaran bahwa hal ini penting untuk masa depan keberlangsungan kehidupan kita.

“Disampaikan pula tadi bahwa kualitas air puluhan tahun ke depan sangat mengkhawatirkan, begitu juga kualitas udara dengan adanya kenaikan suhu muka bumi yang sudah cukup mengkhawatirkan dan itu perlu diintervensi oleh semua pihak,” tandas Ilen.

Salah satunya upaya menjaga konservasi hutan antara lain munculnya kesadaran warga untuk jangan sampai merusak dengan berburu semaunya. “Tapi yang ada, lingkungan dijaga, lakukan penanaman pohon dan pelestarian hewan-hewan liar lagi dengan cara kerja sama antar semua pihak,” ujar Ilen.

Pihaknya berharap sebagai pelaku industri dan sangat tergantung dengan pelestarian lingkungan hidup, dari saresehan ini dapat menumbuhkan kesadaran untuk mendukung semua gerakan-gerakan yang berkaitan dengan konservasi alam hutan.

“Kami juga senang hati kalau ada yang ingin ikut berpartisipasi secara langsung, misalkan tadi kita ada gerakan penanaman pohon,” ucap Ilen.

*Bangun Instalasi Kedua Kapasitas 55 MW*

Pada kesempatan itu Ilen juga mengungkapkan saat ini Geo Dipa Patuha 2 sedang membangun kembali instalasi berkapasitas 55 Megawatt, setelah terpasang instalasi pertama yang juga berkapasitas 55 MW.

“Hari ini sedang dibangun untuk instalasi unit yang kedua sebesar 55 Megawatt juga, yang mudah-mudahan bisa terealisasi lancar dan bisa mulai menghasilkan banyak manfaat untuk Geo Dipa sebagai BUMN dan juga masyarakat sekitarnya di tahun 2026 nanti,” ucap Ilen.

Sebenarnya saat ini pun menurut Ilen sudah terasa manfaatnya karena pada saat Geo Dipa menggulirkan suatu project, ada dana yang mengalir dari investor Kabupaten Bandung, khususnya untuk masyarakat sekitar proyek dengan melibatkan masyarakat di bidang tenaga kerja. Selain itu juga ada pengadaan barang-barang yang sifatnya bisa diadakan oleh orang-orang lokal.

“Jadi, selain tenaga kerja, juga penyerapan perusahaan lokal, termasuk kegiatan lainnya seperti community development. Jadi memang Geo Dipa baru mulai produksi tahun 2026, Tapi investasi yang besarnya mencapai ratusan miliar itu kan terasa manfaatnya oleh pelaku industri dan masyarakat bisa menjadi tenaga kerja,” pungkas Ilen.(drd)

Leave a Response