Oleh Ridhazia
Perempuan Irlandia sudah sepuh. Kelahiran Inggris tahun 1944. Tapi pada usia yang semakin senja namanya semakin populer. Ia menjadi penulis terkemuka sedunia tentang sejarah agama-agama dan sejarah Tuhan. Tak kecuali sejarah Islam dan Nabi Muhammad SAW.
Bukunya “The History of God” maupun “Muhammad: the Prophet of Our Time” dan sejarah Islam ” a Short History, The Battle for God: Fundamentalism in Judaism, Christianity and Islam ” sangat dikenal. Apalagi setelah diterjemahkan dan diterbitkan di Indonesia.
Kajian yang komprehensif mengenai sejarah dan peran agama telah mengantarkan peraih penghargaan TED Prize 2008 sampai pada keyakinan bahwa inti ajaran agama-agama sesungguhnya dapat diringkas dalam Kaidah Emas. Yakni, memperlakukan orang lain sebagaimana diri setiap orang ingin diperlakukan. Tema inilah yang ditulisnya dalam salah satu bukunya yang berjudul Twelve Steps to a Compassionate Life (2010).
Karen dan Islam
Dalam sebuah sesi diskusi ia mengakui Islam itu agama yang paling rasional tapi masih banyak umat Islam yang tidak memahami agamanya secara rasional.
Secara terbuka dan jujur ia mengemukakan pandangannya tentang ajaran Islam. Katanya “ … but I have to be honest. Islam is the most rational teaching. But many Muslims are not rational”. Ia mengakui secara jujur kalau Islam itu adalah agama yang paling rasional. Sayang banyak orang Islam yang tidak rasional.
Jika ajaran Islam itu diibaratkan resep makanan, maka ajaran inilah yang bisa membuat makanan paling lezat. Tapi ia kembali menegaskan “supposedly Islam is. Unfortunately the followers of Islam do not know how to cook it”.
Ia sendiri mengaku apa yang ditulis tentang sejarah Islam sebagai respons ilmiah dari perasaan cemas melihat betapa besar kebencian terhadap Nabi Muhammad dan Islam yang ditunjukkan di Barat, terutama di kalangan sangat liberal. *
* Ridhazia, dosen senor Fidkom UIN Sunan Gunung Dhati, jurnalis dan kolumnis, pemerhati komunikasi sosial politik, bermukim di Vila Bumi Panyawangan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
