Oleh Ridhazia
Inilah ideologi varian baru. Lazim dikembangkan oleh kekelompokan sempalan kecil yang usianya relatif muda. Lebih menyukai independensi dan gagasan yang nyeleneh. Kekelompokan ini mewakili kegamangan atas ideologi mainstream yang dianggap tidak cocok lagi untuk perubahan zaman.
Do it yourself (DIY) lazim diminati individu yang menyukai gerakan perlawanan yang merasa muak dengan kemerosotan penguasa moral yang dinilai menindas dan mengakibatkan kehancuran negara. Terutama kehancuran ekonomi dan keuangan yang berimbas pada pengangguran dan tingkat kriminalitas yang tinggi.
Percaya diri?
Ideologi ini terkait erat pertumbuhan psikologi kepercayaan diri yang tangguh. Memulai sendiri apa yang bisa dilakukan untuk sebuah perubahan. Juga tidak membutuhkan tangan-tangan kekuasaan lain yang dipahaminya belum tentu memikirkan perubahan atau kemajuan bersama.
Ini bukan berarti individualis, apalagi acuh. Tapi lebih memilih mandiri. Apa adanya seperti yang paling bisa dilakukan. Kecil sekali kebergantungan pada orang lain. juga sistem sosial yang sudah dianggap memuakan dan tak bisa memberi solusi.
Antinegara
Bagi penyuka ideologi ini, negara tidak terlalu penting. Sikap ini terkait pemikiran karena negara (dan kekuasaan) seringkali membatasi hak-hak warga negara. Aturan-aturan atau hukum yang dibuat negara juga dianggap bersifat memaksa. Justru dengan terhapusnya negara lebih bebas memilih dan bertanggung jawab dengan pilihannya sendiri tanpa kekangan. *
* Ridhazia. dosen senior Fidkom UIN Sunan GUnung Djati, jurnalis dan kolumnis, pemerhati komunikasi politik, bermukim di Vila Bumi Panyawangan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
