BENTUK atau kondisi tubuh yang berbeda dengan kebanyakan orang sering menjadi tanda adanya gangguan kesehatan, termasuk pada alat reproduksi. Pada pria, anehnya bentuk Mr P ternyata juga bisa mengindikasikan sebuah penyakit. Mr P mungkin saja tampak melekuk, entah ke atas atau ke samping. Hal itu bisa jadi adalah gejala dari penyakit peyronie. Apa itu?
Peyronie adalah kelainan pada organ reproduksi pria yang terjadi akibat pembentukan plak fibrosa atau jaringan parut. Biasanya, pembentukan jaringan parut terjadi di sepanjang batang dari Mr P yang akan lebih terlihat jelas saat ereksi. Penyakit ini bisa terjadi pada pria di usia berapa saja, hanya saja risiko peyronie disebut lebih besar ke pria usia paruh baya.
Hingga kini, masih belum diketahui apa yang menjadi penyebab terbentuknya jaringan parut pada organ tersebut. Hanya saja, perdarahan akibat trauma atau cedera diyakini menjadi salah satu penyebabnya. Terbentuknya jaringan parut juga dikaitkan dengan faktor genetik yang diwariskan di dalam keluarga.
Berita buruknya, gejala penyakit ini bisa muncul secara tiba-tiba, tetapi berkembang secara perlahan. Agar lebih waspada, sangat penting untuk mengetahui gejala dari gangguan yang satu ini. Apa saja?
- Mr P Bengkok
Salah satu gejala yang cukup khas dari kondisi ini adalah Mr P yang berbentuk aneh, yakni bengkok. Kondisi ini bisa menyebabkan organ reproduksi pria melengkung ke atas, ke bawah, ke samping kanan, ataupun ke samping kiri.
- Plak yang Terasa seperti Benjolan
Peyronie menyebabkan munculnya jaringan parut atau plak di bawah lapisan kulit dari Mr P. Bila disentuh, plak tersebut akan terasa seperti benjolan atau jaringan padat. Penyakit ini juga bisa menyebabkan Mr P terlihat lebih pendek dari ukuran semula.
- Disfungsi Ereksi
Salah satu dampak dari penyakit ini juga akan terasa saat Mr P ereksi. Pasalnya, penyakit peyronie bisa membuat pengidapnya mengalami gangguan untuk ereksi alias disfungsi ereksi, dan untuk mempertahankannya.
- Nyeri pada Mr. P
Penyakit peyronie bisa menyebabkan rasa nyeri muncul pada sekujur organ reproduksi pria. Tidak hanya saat Mr P mengalami ereksi, rasa nyeri juga bisa terjadi bahkan saat bagian ini tidak sedang mengalami ereksi sama sekali.
Penyebab dan Komplikasi Penyakit Peyronie pada Pria
Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab dari penyakit peyronie. Namun, sejumlah ahli meyakini bahwa kondisi ini bisa jadi dipicu karena adanya cedera pada pembuluh darah di sekitar Mr P, dan terjadi secara berulang.
Banyak aktivitas yang bisa menyebabkan organ ini mengalami cedera, mulai dari aktivitas sehari-hari, saat berolahraga, hingga saat berhubungan intim. Cedera yang terjadi kemudian memicu perdarahan di dalam Mr. P dan reaksi tubuh. Salah satunya adalah terbentuk jaringan parut.
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko penyakit ini menyerang. Mulai dari usia, peyronie lebih berisiko menyerang pria di atas usia 55 tahun, dan faktor genetik. Penyakit ini pun bisa saja terjadi karena adanya kelainan jaringan ikat, misalnya dupuytren’s contracture.
Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini bisa memicu komplikasi. Mulai dari menimbulkan stres ke diri sendiri dan pasangan, hingga risiko impotensi yang bisa berujung pada ketidakmampuan untuk melakukan hubungan intim.**(Sumber: Halodoc/bnn/jit)