Oleh: dr. Nitish Basant Adnani, BmedSc. MSc.
POLUSI udara sudah menjadi masalah dunia. Data menyebutkan polusi udara bertanggung jawab terhadap 4,2 juta kematian setiap tahun. Penyebabnya, sebanyak 9 dari 10 orang di dunia menghirup udara berpolusi setiap hari, tak terkecuali penduduk Indonesia. Sumber utama polutan ini antara lain berasal dari pembangkit listrik kilang, petrokimia, kimia dan industri pupuk, serta pabrik industri lainnya. Sumber lain termasuk mobil, kereta api, sepeda motor, dan kendaraan lainnya.
Ada pula sumber polutan yang berasal dari alam yang meliputi bencana seperti kebakaran hutan, erupsi gunung berapi, badai debu, hingga pembakaran lahan. Sumber-sumber polutan tersebut memproduksi partikel terdispersi, ozon, karbon monoksida, nitrogen oksida, sulfur dioksida, dan timbal. Jika masuk ke dalam tubuh, polutan bisa menyebabkan gangguan kesehatan, yang dapat berakibat fatal. Berikut daftar penyakit akibat pencemaran udara.
- Infeksi Paru-paru
Dampak polusi udara terhadap kesehatan manusia yang pertama adalah infeksi paru-paru. Tak heran memang, karena setiap hari Anda pasti menghirup udara untuk bernapas. Efek negatif kualitas udara yang buruk semakin buruk jika terpajan kepada anak-anak.
- Kanker Paru-paru
Pada kanker paru-paru, sel paru menjadi abnormal sehingga tumbuh tidak terkendali. Beberapa gejalanya antara lain sesak napas, batuk darah, serta penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. Menurut WHO, selain infeksi, partikel dalam polusi udara dapat turut andil menyebabkan kanker paru-paru.
- Memperburuk Gejala PPOK
Paparan terhadap polusi udara dapat mempersulit orang-orang dengan penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) untuk bernapas. PPOK adalah peradangan paru-paru jangka panjang, yang membuat aliran udara di organ pernapasan ini terhambat. Gejala-gejala yang parah dapat berujung pada perawatan di rumah sakit karena sesak napas menyiksa, hingga menyebabkan kematian.
- Serangan Asma
Paparan terhadap partikel-partikel dalam polusi udara, dapat berbahaya bagi mereka yang memiliki asma. Serangan dan kekambuhan asma pun dapat lebih sering muncul.
- Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Penyakit akibat pencemaran udara rupanya tak hanya berkenaan dengan paru-paru saja. Polusi udara dapat pula meningkatkan risiko penyakit serangan jantung dan stroke.
- Gangguan Proses Perkembangan
Paparan polusi udara dapat memperlambat dan mengganggu perkembangan paru-paru pada anak-anak yang sedang bertumbuh. Polusi udara ini mengganggu kesehatan mereka sekarang dan juga menurunkan fungsi paru-paru mereka saat mereka dewasa.
- Pembengkakan dan Iritasi pada Jaringan Paru-paru
Orang-orang dengan paru-paru yang sehat rentan terhadap iritasi dan pembengkakan. Bagi mereka yang hidup dengan penyakit paru kronis seperti asma dan PPOK, pengaruh ini akan sangat berbahaya.
- Berat Badan Lahir yang Rendah
Beberapa penelitian menunjukkan paparan polusi udara, dapat meningkatkan risiko berat badan lahir yang rendah dan kematian pada bayi. Itu sebabnya, ibu hamil wajib menghindar agar penyakit akibat pencemaran udara tidak terjadi pada bayi.
- Mengi, Batuk, dan Kesulitan Bernapas
Mengi, batuk, dan kesulitan bernapas dapat menjadi gejala-gejala yang disebabkan oleh paparan polusi udara, baik dalam waktu singkat maupun jangka panjang.
- Kematian
Penelitian menunjukkan paparan jangka pendek dan jangka panjang pada udara yang tercemar, dapat memperpendek umur dan menyebabkan kematian.
Itulah 10 penyakit akibat pencemaran udara. Kini, mulailah lebih waspada terhadap polusi udara yang ada di sekitar Anda. Gunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Terapkan juga gaya hidup sehat setiap hari agar imunitas tetap terjaga.**(Sumber: KlikDokter/bnn/jit)