DI dunia pariwisata ada jenis pariwisata yang berkaitan dengan lingkungan, yakni ekoturisme atau ekowisata. Elisabeth Rustaviania (content creator) menjelaskan istilah ekoturisme ini mungkin asing di telinga beberapa orang. Padahal istilah ini mulai terkenal sejak munculnya film 5 CM yang membuatnya menjadi terkenal di kalangan anak muda. Kebanyakan anak muda menjadi terbawa tren dengan suka mendaki gunung dengan pamer foto dengan memegang kertas bertulisan nama atau lokasi, memetik bunga lalu dibawa pulang, buang sampah sembarangan dan sebagainya. Padahal hal ini tentunya sangat salah, mencintai alam tapi merusak lingkungan tersebut. Maka dari itu mulai dari sekarang cobalah untuk menerapkan ekoturisme dalam hidup. Ekoturisme adalah kegiatan wisata alam yang bertanggung jawab.
Ekoturisme berasal dari kata ‘ekologi’ dan ‘turisme’. Mudahnya, ekoturisme bisa diartikan sebagai wisata alam yang bertanggung jawab. Artinya, pengunjung tidak cuma berwisata tapi juga ikut memelihara lingkungan alam. Ekoturisme tidak sama seperti wisata alam biasa seperti kegiatan arung jeram, hiking, dan diving. Ekoturisme itu berarti kamu berwisata tanpa merusak alam dan lingkungan. Dengan tidak mengambil apapun saat berwisata, bahkan memetik satu bunga kecil juga tidak diperbolehkan. Ekoturisme juga termasuk tidak meninggalkan sampah atau mengganggu binatang di tempat wisata tersebut.
Pentingnya Melakukan Ekoturisme
Banyaknya bencana yang terjadi merupakan bukti nyata kalau bumi sedang sakit. Pelestarian alam pun menjadi kegiatan penting yang tidak bisa ditunda lagi. Maka, dengan melakukan ekoturisme ini tentunya memberi banyak manfaat untuk lingkungan. Dari segi ekonomi juga tetap mendapat untung tanpa memberi pengaruh buruk pada lingkungan. Ekoturisme memiliki banyak manfaat spesifik, salah satunya objek wisata di daerah bukit atau pegunungan bisa membantu menciptakan air bersih (https://blog.avoskinbeauty.com/ekoturisme-berlibur-sembari-melestarikan-lingkungan).
Mengapa Pariwisata Ekologi Penting?
Meskipun banyak orang belum bisa menerapkan konsep ekowisata ini tapi ada beberapa hal harus mulai kita lakukan bersama-sama, yakni
- Ikut melakukan konservasi Alam. Pariwisata ekologi membantu melindungi alam. Wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan alam cenderung lebih peduli terhadap pelestarian lingkungan. Mereka mendukung taman nasional, hutan, dan lahan konservasi melalui biaya masuk dan donasi.
- Terlibat mengurangi dampak negatif. Pariwisata konvensional sering kali memiliki dampak negatif pada lingkungan, seperti pencemaran air, kerusakan hutan, dan peningkatan emisi karbon. Pariwisata ekologi, di sisi lain, berusaha untuk mengurangi dampak negatif ini dengan mengedepankan praktik berkelanjutan.
- Masuk ke dalam pemberdayaan komunitas local. Salah satu aspek penting dari pariwisata ekologi adalah pemberdayaan masyarakat setempat. Dengan memasukkan penduduk lokal dalam bisnis pariwisata, ini dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja.
- Menjadi ajang pendidikan dan kesadaran. Ekoturisme dapat menjadi alat pembelajaran yang kuat. Ketika wisatawan berinteraksi dengan lingkungan alam, mereka memiliki kesempatan untuk belajar tentang keanekaragaman hayati dan tantangan lingkungan yang dihadapi.
Untuk itu jika Anda ingin menciptakan jejak hijau dalam perjalanan Anda maka Anda harus melakukan beberapa pilihan saat mengikuti ekowisata, yakni
- Pilih destinasi berkelanjutan. Pilih destinasi yang memiliki komitmen terhadap keberlanjutan, seperti taman nasional, area konservasi, atau desa-desa ekowisata.
- Pilih penginapan berkelanjutan. Cari penginapan yang memiliki sertifikasi atau praktik berkelanjutan, seperti penggunaan energi terbarukan, pengurangan limbah, dan upaya konservasi.
- Pilih transportasi berkelanjutan. Pertimbangkan untuk menggunakan transportasi umum atau berbagi kendaraan daripada berkendara sendiri atau menyewa mobil. Jika memungkinkan, gunakan transportasi ramah lingkungan seperti kereta api atau sepeda.
- Respek alam dan budaya lokal. Patuhi peraturan dan panduan setempat, dan hormati budaya dan tradisi lokal. Jangan mengambil atau merusak alam, dan berinteraksilah dengan masyarakat setempat dengan penuh hormat.
- Minimalkan jejak plastic. Bawa botol air minum yang dapat diisi ulang, tas belanja kain, dan peralatan makan sendiri untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
- Partisipasi dalam aktivitas konservasi. Banyak destinasi ekoturisme menawarkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek konservasi. Ini adalah cara bagus untuk memberikan kontribusi langsung kepada pelestarian alam.
Pariwisata ekologi adalah langkah besar menuju menjaga planet kita untuk generasi mendatang. Dengan memilih untuk menjelajahi dunia dengan cara yang berkelanjutan dan peduli lingkungan, kita dapat memastikan bahwa keindahan alam yang kita nikmati hari ini akan tetap ada untuk anak cucu kita. Jadi, saat Anda merencanakan perjalanan berikutnya, pertimbangkan untuk menciptakan jejak hijau yang membantu melindungi dan memelihara planet kita. Tetap staytune di bandungpos.id.(gifa/bnn/berbagai sumber)