Opini

Paradok ; Luka Menjadi  Tinta

Nietzche, filsuf besar mashur yang popular dengan konsep “Umbermensch” dan “Kematian Tuhan” menghabiskan Sebelas tahun sisa hidupnya dalam kondisi gila. Diduga penyebabnya sifilis yang tak terobati, ia meninggal pada 1990 akibat penyakit komplikasi stroke dan pneumia.

52views

Oleh Bambang Prakoso ( Dosen Ilmu Perpustakaan FIFIP UWKS)

Nietzche, filsuf besar mashur yang popular dengan konsep “Umbermensch” dan “Kematian Tuhan” menghabiskan Sebelas tahun sisa hidupnya dalam kondisi gila. Diduga penyebabnya sifilis yang tak terobati, ia meninggal pada 1990 akibat penyakit komplikasi stroke dan pneumia.

Ada kehendak diluar diri kita yang tidak memberikan pilihan dan pertimbangan apapun pada kita, seakan eksistensi kita sebagai manusia hanya utopis saja, seperti penyakit manusia tidak bisa memilih untuk tidak sakit, juga penyakit datang tidak minta pertimbangan manusia. Begitupun karya-karya yang mashur dari orang-orang hebat di muka bumi ini.

Dibalik halaman-halaman yang membekas dihati para pembaca, dibalik teori-teori kajian akademik, referensi para peneliti, kutipan para cidekia sering kali kehidupan yang penuh luka. Banyak penulis besar dan mahzur yang, dengan segala keberhasilan literer dan berada pada puncak popularitas karya, menjalani kehidupan yang tragis.

Kehendak semesta karya-karya yang hebat itu lahir dari rahim luka dan keprihatinan yang menjadi cermin pergulatan manusia. Kisah para pribadi pilihan bukan hanya tentang apa yang ditulis, tetapi bagaimana tragedi itu menjadi tinta yang membentuk kata-kata dan diberi tempat dihati para pembaca yang begitu luas dan hangat.

Nietzche, filsuf besar mashur yang popular dengan konsep “Umbermensch” dan “Kematian Tuhan” menghabiskan Sebelas tahun sisa hidupnya dalam kondisi gila. Diduga penyebabnya sifilis yang tak terobati, ia meninggal pada 1990 akibat penyakit komplikasi stroke dan pneumia.

Osamu Dazai, sosok selalu merasa asing dalam dunianya. Penulis mahzur asal negeri tirai bambu ini mencurahkan rasa keterasingan dalam No Longer Human, sebuah buku yang menggambarkan perjuangan melawan depresi. Dazai berulang kali mencoba mengakhiri hidupnya karena sudah berada dipuncak putus asa, akhirnya ia menenggelamkan diri bersama kekasihnya di Sungai Tama pada 1948.

Albert Camus, sosok yang mahzur luar biasa peraih Nobel Sastra, menulis buku diantaranya The Stranger, The Myth of Sisyphus, The Fall, Manusia Pemberontak, Mati Bahagia, meninggal dalam kecelakaan mobil tragis pada 1960. Ironisnya, tiket kereta yang bisa menyelamatkan hidupnya ditemukan disakunya.

George Orwell, sosok yang sangat popular menulis buku; Animal Farm menggambarkan bahaya kekuasaan yang tak terkendali, buku lainya Coming up for air, Bagaimana Si Miskin Mati, 1984. Orwell, meninggal pada usia 46 karena tuberkulosis, usia yang masih sangat produktif. Orwell, mengabdikan hudupnya untuk melawan ketidakadilan sosial.

Fyodor Dostoyevsky, salah satu sosok novelis mashur, novel yang sangat terkenal Crime and Punishment menggali kedalam moralitas manusia yang kompleks, tulisan lainnya ; Kejahatan dan Hukum, Orang-orang Malang, The Brother Karamazov, The Idiot. Dostoyevsky, meninggal pada usia 59 setelah hidup dalam kemiskinan dan pengasingan.

Virginia Woolf, mengisi kantong mantelnya dengan batu sebelum menenggelamkan diri di Sungai Ouse pada 1941. Perjuangan Woolf sangat serius melawan gangguan bipolar ini tercermin dalam novel-novel seperti Mrs. Dalloway dan To The Lighhouse. Beberapa tulisanya yang juga laris ; Ruang Milik Sendiri, Rumah yang Dihantui.

Sylvia Plath, meninggal bunuh diri dengan gas pada 1993, setelah bertahun-tahun berjuang melawan depresi. Karya yang popular The Bell Jar dan puisi-puisinya adalah cerminan dari kerapuhan mental dan pergulatan perjuangan menemukan makna ditengah kegelapan.

Tenggelam dalam gelombang putus asa, jatuh kedalam kegilaan, absurditas yang berakhir dijalanan, tuberkulosis dan suara melawan ketidakadilan, serangan epilepsy ditengah penderitaan, tenggelam dalam aliran sungai dan pikiran, dan depresi api yang padam terlalu cepat. Ini cermin pergulatan manusia dibalik tirai kehidupan yang melahirkan legasi intelektual dan medium perubahan peradaban melalui goresan tinta. ** Penulis Dosen Ilmu Perpustakaan FIFIP UWKS bertempat tinggal di Surabaya

Leave a Response