Seks

Mengamati Seks di Era Teknologi Digital

211views

PSIKOANALIS Sigmund Freud menyatakan  seksualitas adalah naluri manusia, yang satu sisi bisa dikontrol dan di satu sisi mungkin lepas kendali. Sesuai dengan kodratnya, seksualitas ini melekat pada diri seseorang.

Menurut Dosen Sosiologi FIS UNJ Syaifudin, seksualitas sendiri merupakan aspek kehidupan yang mencakup seks, gender, orientasi seksual, erotisme, kesenangan (pleasure), keintiman dan reproduksi. Seksualitas pada umumnya diekspresikan melalui interaksi dan hubungan dengan individu dari jenis kelamin yang berbeda maupun sesama jenis kelamin dan mencakup pikiran, pengalaman, pelajaran, ideal, nilai, fantasi, dan emosi. Oleh karena itu seksualitas berhubungan dengan bagaimana seseorang merasakan diri mereka dan bagaimana mereka mengkomunikasikan perasaan tersebut kepada lawan jenis atau sesama jenis kelamin melalui tindakan yang dilakukannya, seperti sentuhan, ciuman, pelukan, dan senggama seksual, dan melalui perilaku yang lebih halus, seperti isyarat gerakan tubuh, etiket, berpakaian, dan perbendaharaan kata (Weeks, 2003). Seksualitas dipengaruhi oleh interaksi faktor-faktor biologis, psikologis, sosial, ekonomi, politik, sejarah, agama dan spiritual (Correa, Petchesky, and Parker, 2008).

Seksualitas yang dapat dikontrol melahirkan aktivitas sosial positif. Namun seksualitas yang tidak dapat dikendalikan memproduksi kekerasan seksual. Tentunya, seksualitas pada setiap individu akan berbeda satu sama lain tergantung pengaruh interaksi yang terjadi pada dirinya.

Perkembangan teknologi telah mengubah banyak aspek dalam kehidupan kita, termasuk cara kita berinteraksi, berkomunikasi, dan bahkan berhubungan seks.

Perubahan dalam Perilaku Seks

Saat internet muncul, akses ke informasi yang luas menjadi lebih mudah, termasuk informasi tentang seks. Ini telah memengaruhi bagaimana orang belajar tentang seks, kesehatan reproduksi, dan variasi dalam orientasi seksual. Namun, ada juga dampak negatif, seperti akses mudah ke materi pornografi yang tidak selalu realistis, yang dapat memengaruhi ekspektasi dalam hubungan intim.

Aplikasi Kencan Online

Aplikasi kencan online telah mengubah cara kita mencari pasangan dan membangun hubungan asmara. Mereka telah memungkinkan orang untuk berkenalan dengan orang baru dengan lebih cepat dan mudah tetapi juga dapat memunculkan perasaan kurangnya koneksi nyata. Teknologi ini juga menghadirkan tantangan baru seperti risiko keamanan dan privasi.

Robot Seks dan Kecerdasan Buatan

Robot seks dan kecerdasan buatan telah menjadi perbincangan hangat dalam beberapa tahun terakhir. Mereka menawarkan pengalaman seksual yang realistis, namun menghadirkan pertanyaan etis tentang hubungan antara manusia dan teknologi. Selain itu, perkembangan ini juga dapat memengaruhi dinamika dalam hubungan manusia-manusia.

Perubahan dalam Komunikasi Seksual

Teknologi telah mengubah cara kita berkomunikasi tentang seks. Pesan teks, panggilan video, dan platform media sosial memungkinkan pasangan yang terpisah jarak untuk menjaga koneksi mereka. Namun, ini juga telah menghadirkan tantangan seperti penggunaan yang tidak tepat atau penyebaran gambar intim tanpa izin.

Kesehatan Seksual Online

Internet telah memungkinkan akses yang lebih mudah ke informasi kesehatan seksual dan konseling melalui telemedicine. Ini dapat membantu individu dalam mengelola kesehatan seksual mereka, meskipun juga memunculkan isu privasi dan keamanan data.

Teknologi telah membawa perubahan besar dalam hubungan antara teknologi dan seks. Meskipun ada banyak manfaat yang datang dengan kemajuan ini, kita juga perlu berhati-hati terhadap dampak negatifnya. Penting untuk terus mengkaji perubahan ini dan memastikan bahwa perkembangan teknologi yang terkait dengan seks diarahkan untuk memberikan manfaat yang seimbang bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan pendekatan yang bijak, kita dapat menghadapi tantangan dan mengambil manfaat dari perubahan zaman ini dalam hubungan antara teknologi dan seks.Ikuti terus info dari bandungpos.id (ask/bnn/berbagai sumber)

 

Leave a Response