TNI-Polri Menjaga Polarisasi Politik

BANDUNG, BANDUNGPOS.ID. Stabilitas keamanan di tengah polarisasi pasca-pemilu menjadi perhatian para akademisi UIN Bandung dan Unpad.
Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang menjadi tuan rumah diskusi Madrasah Malam Reboan (MMR), kali ini mengusung tema “Stabilitas Keamanan Pasca-Pemilu” Rabu (11/12/2024). Acara dibuka oleh Direktur Pascasarjana UIN Bandung Prof Dr H Ahmad Sarbini M.Ag
Sejumlah profesor lintas studi dari kedua perguruan tinggi negeri ini lintas studi sependapat TNI dan Polri menjadi institusi terdepan menangani potensi konflik akibat polarisasi politik.
Prof. Muradi dari Unpad yang mengupas dinamika keamanan nasional pasca-pemilu, menyoroti pentingnya sinergi antara TNI dan Polri dalam menghadapi tantangan di lapangan.
“Pasca-pemilu selalu menjadi masa rawan konflik horizontal yang memerlukan penanganan profesional dan strategis,” tegas Muradi. Terutama dalam memitigasi konflik melalui pendekatan persuasif yang humanis yang berbasis nilai-nilai lokal dan agama.
Nilai Islam
Senagai pembanding Profesir Asep Saeful Muhtadi dalam makalah “Refleksi Akademis terhadap Peran Institusi Keamanan” memberikan sejumlah pandangan kritis.
“Saya sepakat bahwa reformasi internal itu penting, tetapi jangan lupa bahwa sinergi antara institusi keamanan dan masyarakat sipil harus lebih diperkuat,” katanya.
Peran agama sebagai elemen perekat sosial yang belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh TNI-Polri. Keberadaan nilai-nilai Islam sangat relevan bagi TNI/Polri dipertimbangkan dalam memenuhi peran adaptif dalam konteks Indonesia (rz)