
Oleh: Ridhazia
Memperkecil lingkaran pertemanan menjadi saran praktis yang masuk akal. Juga sangat realistis.
Lngkaran kecil juga dipantaskan bisa menjadi tempat tumbuh akar kepedulian, dari sekedar teman-teman kumpul.
Dengan jumlah yang terbatas, selain cenderung penuh perhatian yang paling emosional. Juga berfokus pada kualitas interaksi tatap muka yang hangat dan langgeng.
Lingkaran kecil yang intim (intimate social network) ini disarankan pula dalam memilih pertemanan di media sosial.
Semua itu bisa dipertimbangkan. Sebab berbagi pikiran, perasaan, dan pandangan di media sosial berisiko konflik. Bahkan terjebak ke dalam kekerasan narasi yang tak berujung.*
*Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati, jurnalis dan kolumnis, pemerhati psikologi dan komunikasi sosial politik, bermukim di Bandung, Jawa Barat.


