Hari Kartini 2025: Perpustakaan Fala-Gaku, Desa Bobo, Generasi Kartini untuk Bumi Saruma
Hari Kartini tahun 2025 di Desa Bobo, Kecamatan Mandioli Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, bukan sekadar perayaan. Ini adalah momentum untuk merayakan semangat perjuangan Raden Ajeng Kartini

HALMAHERA SELATAN, BANDUNGPOS–Hari Kartini tahun 2025 di Desa Bobo, Kecamatan Mandioli Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, bukan sekadar perayaan. Ini adalah momentum untuk merayakan semangat perjuangan Raden Ajeng Kartini dan menghubungkannya secara langsung dengan upaya nyata memajukan perempuan di desa dan mendorong mereka membangun masa depan untuk Bumi Saruma. Perpustakaan Fala-Gaku yang hadir sebagai pusat pembelajaran dan kebudayaan, menjadi simbol nyata dari transformasi desa.
Pada tahun ini, orang melihat dengan bangga bagaimana perempuan-perempuan Desa Bobo mengambil peran penting. Dorang bukan hanya penerima manfaat, melainkan pelaku perubahan. Melalui perpustakaan Fala-Gaku, generasi muda perempuan di Desa Bobo mendapat akses ke pengetahuan dan keterampilan yang membuka cakrawala. Dorang membaca, menulis dan berkarya serta mengembangkan diri, bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk berkontribusi pada kemajuan desa dan membangun peradaban yang lebih baik.
Perpustakaan Fala-Gaku tidak hanya menjadi ruang membaca, tetapi juga ruang diskusi, kreativitas, dan kolaborasi. Di sana, perempuan-perempuan Desa Bobo menemukan wadah untuk mengekspresikan ide-ide dan aspirasi Dorang. Mereka berdiskusi tentang tantangan dan peluang yang menghadang, membuat rencana, dan mencari solusi bersama untuk memajukan desa. Ini adalah cerminan semangat Kartini, mencari tahu, mencari jalan, dan berjuang bersama untuk mencapai kemajuan.
Hari Kartini tahun ini juga menjadi pengingat pentingnya pendidikan bagi generasi muda perempuan. Perpustakaan Fala-Gaku, dengan program-program inovatifnya, membantu dorang meraih cita-cita. Dari Desa Bobo, perempuan-perempuan ini bisa menjadi inspirasi bagi perempuan di pelosok negeri lainnya. Mereka menunjukkan kepada dunia bahwa kemajuan dapat dimulai dari desa-desa terpencil, di mana semangat dan daya juang perempuan-perempuan seperti Kartini yang terus terpelihara dan dihidupkan kembali.
Kisah transformasi ini lebih dari sekadar kisah lokal. Ini adalah cerita tentang kekuatan perempuan dan pentingnya pendidikan sebagai kunci kemajuan. Para perempuan di Desa Bobo, melalui Perpustakaan Fala-Gaku, menunjukkan bagaimana Dorang bisa membangun desa mereka menjadi lebih baik. Mereka memiliki kemampuan untuk mencerdaskan anak bangsa, bukan hanya di dalam desa, melainkan juga untuk memperkaya kota-kota di seluruh nusantara.dorang adalah generasi Kartini yang menghubungkan desa dengan kota, perempuan dengan kemajuan, dan menciptakan perubahan positif untuk kab Halmahera Selatan, Bumi Saruma, yang merupakan tanggung jawab kita bersama melanjutkan dan membangun infrastruktur pendidikan.**( rls./BNN)