Bandung. BANDUNGPOS.ID – Jalannya kegiatan penataran wasit/hakim tinju yang digelar Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Tinju Amatir Nasional Indonesia (Pertina) Kota Bandung, 5-6 Agustus 2023 telah selesai. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Sasana Tinju KONI Jabar jalan Pajajaran, Kota Bandung.
Menurut Ketua Wasit/Hakim Pengprov Pertina Jabar Donny Rahadian, kegiatan penataran wasit/hakim tinju tersebut biasanya rutin diadakan di kota Bandung, kadang-kadang dua tahun sekali dan pesertanya memang cukup membludak juga.
“Yang sekarang ikut ada 35 peserta. Kegiatan penataran d Bandung itu biasanya terus berkelanjutan sampai ke jenjang internasional. Artinya dari kota Bandung ke Jawa Barat, nasional sampai ke internasional,” ujar Donny.
Adapun materi yang diberikan pada penataran kali ini adalah tugas daripada wasit/hakim, peraturan-peraturan diatas ring, perlengkapan tinju, perlengkapan pertandingan dan fasilitas yang memang harus layak untuk menggelar pertandingan tinju. Fasilitas tersebut menyangkut ring, perlengkapan ring, keamanannya dan ijin pelaksanaan.
“Alhamdulilah peserta penataran bisa menangkap materi penataran yang diberikan. Artinya tidak ada kesulitan karena kita juga dibantu ada 3 nara sumber lainnya. Kita berikan materi penataran dari awal sampai akhir. Insya Allah ilmunya bisa bermanfaat dan bisa diterima,” kata Donny.
Donny mengatakan, usia termuda peserta penataran ada yang 17 tahun, dan yang tertua 63 tahun.
“Peserta tertua ini mungkin hanya ingin mengetahui untuk didaerahnya saja karena dengan usia lanjutnya itu tentu karirnya sudah mentok, tidak bisa lagi naik ketingkat jabar,” ungkap Donny.
Donny menegaskan, kegiatan penataran ini akan dilakukan rutin Pengcab Pertina Kota Bandung dua tahun sekali. Untuk penataran kali ini banyak dari daerah lain yang ikut serta seperti dari Kabupaten Indramyu, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Subang, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bogor.
Terkait perkembang tinju amatir di Kota bandung, Donny mengatakan sekarang ini paling bagus perkembangannya dibanding sasana atau daerah lainnya di Jabar. Selain Kota Bandung ada daerah lainnya yang perkembangannya juga cukup bagus, seperti misalnya Kota Bekasi dan Kota Tasikmalaya. Di dua daerah ini sasana tinju amatirnya cukup hidup.
Kedua daerah itu cukup serng mengadakan pertandingan tinju, sehingga wasitnya juga cepat naik level ketingkat provinsi karena banyak diberikan kesempatan untuk memimpin diatas ring.
“Sementara daerah lain yang belum berkembang tinju amatirnya boleh jadi diakibatkan minimnya fasilitas dan kurangnya pelatih, hal ini tentunya membutuhkan biaya untuk menyediakan fasilitas dan pelatih,” papar Donny.
Faktor minimnya perhatian dari pemerintah setempat – lanjut Donny, juga menjadi kendala bagi daerah yang bersangkutan untuk mengembangkan tinju amatirnya.
Donny berharap lewat penataran kali ini akan lahir generasi baru wasit/hakim tinju di Jabar. Dalam perjalan waktu diharapkan juga wasit/ hakim tinju tersebut bisa berkiprah di tingkat internasional yang bisa menerapkan peraturan dengan baik dan benar. (dgp)