Kehamilan

Cara Menentukan Masa Subur Wanita

229views

TERDAPAT sekitar 84% pasangan yang mencapai kehamilan dalam jangka satu tahun hubungan seksual rutin dan tanpa pengaman. Meskipun demikian, kapan seseorang akan mengalami kehamilan ditentukan oleh berbagai faktor, mulai dari rentang usia dan kondisi kesehatan secara umum. Mengetahui masa subur wanita di tengah siklus menstruasi dapat berguna untuk meningkatkan peluang kehamilan tersebut.

Kapan Masa Subur Wanita?

Secara umum, masa subur wanita adalah hari ketika ovulasi terjadi dan lima hari sebelumnya. Ovulasi sendiri adalah proses lepasnya sel telur matang dari ovarium menuju rahim melewati tuba falopi untuk menunggu dibuahi oleh sel sperma. Pada proses ini, dinding rahim akan menebal sebagai persiapan apabila terjadi pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan, dinding rahim akan luhur dan menandai dimulai hari pertama menstruasi seorang perempuan.

Gejala Ovulasi

Tanda dan gejala ovulasi dapat berbeda dari orang yang satu dengan yang lain, bahkan beberapa orang mungkin tidak akan menunjukkan gejala sama sekali. Namun, berikut merupakan beberapa tanda primer yang biasa digunakan untuk memprediksi masa ovulasi seorang wanita:

  1. Perubahan pada lendir serviks.
  2. Perubahan pada suhu basal tubuh.
  3. Perubahan posisi atau kekencangan serviks.

Selain tanda primer diatas, beberapa orang juga mengalami gejala ovulasi sekunder seperti berikut ini:

  1. Kram atau nyeri di salah satu sisi perut bagian bawah.
  2. Payudara yang melunak
  3. Perut kembung
  4. Muncul bercak ringan dari vagina
  5. Meningkatnya gairah seksual
  6. Meningkatnya indra penciuman, perasa, dan penglihatan

Cara Menentukan Masa Subur Tiap Bulannya

Berikut ini merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memprediksi masa subur seorang perempuan:

  1. Mencatat siklus menstruasi bulanan

Salah satu cara untuk menentukan masa subur wanita adalah dengan mencatat siklus menstruasi tiap bulannya, setidaknya selama 8 bulan atau lebih jika memungkinkan. Pilih durasi siklus bulanan terpendek dan kurangi 18 darinya. Angka yang dihasilkan berpotensi menjadi hari pertama dari masa subur wanita. Selanjutnya, kurangi sebanyak 11 dari durasi siklus bulanan terpanjang untuk menentukan hari terakhir masa subur.

Sebagai contoh, durasi siklus bulanan terpendek dari seorang perempuan adalah 27 hari dan durasi terpanjangnya selama 30 hari berdasarkan hasil catatan siklus menstruasi selama beberapa bulan ke belakang. Untuk menentukan hari pertama masa subur, maka 27 dikurangi 18 dan didapatkan angka 9. Sedangkan untuk menentukan hari terakhir masa subur, kurangi 11 dari 30 dan didapatkan angka 19. Sehingga, masa subur perempuan tersebut berada diantara hari ke-9 dan ke-19 dari siklus bulanannya.

  1. Mengukur suhu tubuh basal

Mengukur suhu tubuh basal, suhu tubuh pagi hari sebelum beranjak dari tempat tidur, dapat sebagai salah satu cara untuk meningkatkan tingkat akurasi perkiraan masa subur yang telah disebutkan di atas. Secara umum, suhu tubuh basal seorang perempuan berkisar 35,5 – 36,6°C dan akan mengalami sedikit peningkatan ketika telah terjadi ovulasi, biasanya dalam 12-24 jam sebelumnya.

  1. Memperhatikan perubahan pada lendir serviks

Terdapat satu cara lagi yang umum digunakan untuk menentukan masa subur, yaitu dengan memperhatikan perubahan pada lendir seviks. Karakteristik lendir yang keluar dimulai dari kering, setelah menstruasi, hingga lengket, saat mendekati ovulasi. Sedangkan, lendir serviks saat telah terjadi ovulasi biasanya memiliki karakteristik basah, elastis, dan semi-transparan. Ovulasi biasanya terjadi sejak dua hari sebelum hingga dua hari sesudah munculnya lendir serviks yang elastis tersebut.

Cara terbaik untuk meningkatkan peluang kehamilan adalah dengan melakukan hubungan seksual pada waktu yang tepat, yaitu pada masa subur wanita setiap bulannya. Meskipun siklus menstruasi seorang wanita dapat berubah-ubah, tapi terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk memprediksi masa subur seperti yang telah disebutkan di atas.

Jika kehamilan tak kunjung datang dalam satu tahun dan Bunda masih berusia di bawah 35 tahun, maka ada baiknya untuk menemui dokter guna melakukan pemeriksaan kesuburan.**(Sumber: newFemme/Foto: Istimewa/bnn/jit)

 

Leave a Response