Oleh: dr. Atika
BAGI orangtua yang baru saja memiliki bayi, banyak hal yang harus dipelajari demi kebaikan tumbuh dan kembang sang buah hati. Salah satunya mengenai tidur malam Si Kecil. Mungkin orangtua pernah mendengar kontroversi seputar mematikan lampu saat bayi tidur. Ada informasi yang mendukung hal ini, ada pula yang menolaknya. Tentunya orangtua ingin memberikan segala hal yang terbaik bagi sang buah hati, termasuk proses tidur yang mendukung tumbuh kembangnya.
Maka, ada baiknya untuk mencari tahu lebih lanjut mana yang lebih baik: bayi tidur saat lampu mati atau justru sebaliknya?
Tidur dalam Keadaan Gelap Lebih Sehat bagi Bayi?
Studi dari The National Center for Biology Information (NCBI) di Amerika Serikat menemukan, bahwa tidur dengan lampu yang menyala dapat memperpendek durasi pelepasan hormon melatonin sekitar 90 menit. Disebutkan pula, bahwa paparan terhadap lampu sepanjang waktu tidur dapat menekan produksi melatonin hingga 50%. Padahal, melatonin merupakan hormon yang mengatur siklus bangun dan tidur. Hormon melatonin memiliki peran yang penting, bahkan terhadap anak-anak. Sebab, dengan siklus bangun dan tidur yang baik, anak-anak dapat terhindar dari berbagai masalah kesehatan. Ketahuilah, bahwa gangguan tidur berkaitan dengan masalah mental, neurologis, dan berbagai penyakit lain.
Dengan memiliki tidur yang cukup, tumbuh kembang anak dapat berlangsung dengan baik. Selain berkaitan dengan pertumbuhan fisik, tidur juga memengaruhi kemampuan daya ingat anak. Hal itu dikarenakan saat tidur, bagian otak hipokampus dan lobus anterior medial-temporal anak sangat aktif.
Nah, salah satu kiat untuk mendukung tercapainya tujuan ini adalah dengan meredupkan cahaya ketika tidur. Ruangan tidak perlu gelap sempurna. Hanya saja, lampu sebaiknya diatur menjadi lebih redup. Ruangan yang redup memberikan stimulasi yang lebih rendah pada anak, sehingga membantu menenangkannya.
Tak hanya itu, tidur saat lampu mati atau redup akan memberikan informasi pada bayi bahwa sudah tiba waktunya untuk beristirahat. Dengan begitu, Si Kecil lambat laun akan memahami jadwalnya. Selain meredupkan lampu, agar bayi tetap tertidur dengan nyenyak di malam hari, jagalah agar kadar cahaya tetap sama ketika mereka tertidur. Bila ada perubahan intensitas cahaya, hal tersebut dapat membuat anak lebih mudah terganggu tidurnya.
Umur Berapa Bayi Boleh Tidur dalam Gelap?
Mungkin orangtua bertanya-tanya, umur berapa bayi boleh tidur dalam keadaan gelap? Apakah sejak lahir atau usia tertentu? Faktanya, hingga saat ini belum ada anjuran khusus mengenai hal tersebut. Namun, ketika usia bayi relatif muda (di bawah 2 bulan), perkembangan organ penglihatannya diketahui belum terlalu sempurna. Maka dari itu, ketika bayi berusia 2 bulan ke atas di mana perkembangan organ penglihatannya semakin membaik, orangtua bisa memulai rutinitas tidur dengan lampu ruangan yang redup.
Selain bayi tidur dengan lampu mati atau redup, ada beberapa hal lain yang juga penting diperhatikan. Misalnya, upayakan agar bayi tidur dan bangun dalam jam yang konsisten. Hindari pula konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula dan kafein, agar tidak mengganggu siklus tidur anak. Saat waktu tidur sudah semakin dekat, pastikan untuk tidak memberikan stimulasi berlebih pada anak. Kondisikan juga lingkungan agar tidak ada suara yang terlalu berisik dan suasananya tenang.
Demikian penjelasan terkait pencahayaan di kamar tidur bayi. Memang lebih direkomendasikan agar bayi tidur dengan lampu mati atau redup, agar membuatnya lebih tenang. Dengan begitu, tumbuh kembang Si Kecil akan semakin terjaga.**(Sumber: KlikDokter/bnn/jit)