Daerah

Pembinaan Bunda Baca se- Kabupaten Maros, Tegaskan Tak Ada Bangsa yang Besar Tanpa Membaca

301views

KOTA MAROS, BANDUNGPOS –Bupati Kabupaten Maros, Dr.HAS Chaidir Syam, S.IP. MH berharap agar pola pelatihan Bunda Baca Kecamatan, Desa dan Kelurahan terus menerus dan berkelanjutan.

“Tidak sekedar simbolik semata, tapi perlu terus menerus bergerak dengan bersinergi dan berkolaborasi dengan semua pilar pembudayaan minat baca dan literasi di Kabupaten Maros” kata Chaidir Syam, didampingi Bunda Baca Maros Apt. Hj. Ulfiah Nur Yusuf Chaidir, SS saat memberikan berbagai pada kegiatan Pembinaan Bunda Baca Sekabupaten Maros yang juga dirangkaikan Pengukuhan 14 Pengurus Kecamatan Gerakan Pembudayaan Minat Baca Kabupaten Maros, Rabu 24 April 2024 di Gedung Utama PKK Maros, Jl. Lanto Daeng Pasewang.

Chaidir Syam, berharap agar semua pihak bersinergi dan berkolaborasi mendukung pemajuan sumber daya di masyarakat Kabupaten Maros. “ Saya menyampaikan terima kasih kepada Bunda Baca se kabupaten Maros dan Bunda Literasi Maros atas kiprah dan bermaksud menjadikan Maros sebagai kabupaten literasi yang memiliki Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat pada tahun 2023 di angka 83, 57, sebelumnya pada tahun 2020 berada diangka 29 naik menjadi 71.80 pada tahun 2022. Oleh karena itu, sinergi dan kolaboratif terus kita galakkan untuk kemajuan kabupaten Maros” kata Chaidir Syam, yang juga Pembina Forum Nasional Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional RI ini.

Sementara itu, Tokoh Literasi Bachtiar Adnan Kusuma, menjadi pembicara utama pada sesi Pembinaan Bunda Baca se Kabupaten Maros, 2024 dengan judul “Pembudayaan Minat Baca Berbasis Satuan Keluarga”.

Menurut Ketua Forum Nasional Penerima Penghargaan Tertinggi NJDP Perpustakaan Nasional RI ini, tidak ada bangsa yang besar, apalagi Provinsi, Kab, Kota tanpa masyarakatnya memiliki budaya baca yang tinggi. Oleh karena itu, Kabupaten Maros yang dipimpin Bupati Chadir Syam dan wakil Bupati Hj. Suhartina Bohari telah menempatkan pembudayaan minat baca dan literasi menjadi titik asa untuk pemajuan sumber daya manusia di Kabupaten Maros.

Oleh karena itu, Bachtiar menegaskan, bahwa pembudayaan minat membaca haruslah dimulai dari setiap satu keluarga. Dasarnya, lanjut Bachtiar, haruslah bermula dari ibu-ibu. Sebab tanpa keterlibatan ibu-ibu mendorong budaya baca yang tinggi, maka takkan memajukan sebuah provinsi, kabupaten, kota. “ Bunda Baca Maros Hj.Ulfiah Nur Yusuf Chaidir bersama bunda baca Kecamatan, desa dan kelurahan telah menjadi Role Model di Sulawesi Selatan dan Nasional terutama bagaimana mendorong satuan keluarga, satuan masyarakat dan satuan pendidikan ikut serta mewujudkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pada pasal 48,49,50,51 tentang pembudayaan gemar membaca di Indonesia yang dimulai dari setiap satuan keluarga, satuan pendidikan dan satuan masyarakat” kata BAK.

“Bachtiar mengajak Bunda Baca Kabupaten Maros dan seluruh pilar satuan ekosistem literasi terus menerus mendorong Bunda Baca kecamatan, desa dan kelurahan di Maros agar menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat terutama menjadikan membaca sebagai sebuah proses pembudayaan.

” Sebagai proses pembudayaan minat membaca yang baik haruslah dimulai sejak dini. Namanya saja pembudayaan berarti proses yang panjang, berkelanjutan dan bagaimana menjadikan membaca sebagai proses pembiasaan. Caranya, lanjut BAK setaip keluarga dan satuan masyarakat dan pendidikan membuat jadual membaca minimal 60 menit setiap hari, menyusun paket kunjungan membaca di perpustakaan dan toko buku, membentuk klub-klub baca dan klub diskusi di setiap desa, kelurahan, kecamatan dan satuan pendidikan, memberi diberikan bagi siapa saja warga masyarakat yang rajin membaca di perpustakaan, membentuk duta baca di setiap sekolah, menyediakan akses buku berkualitas, membentuk klub-klub menulis pada setiap satuan pendidikan, satuan keluarga dan satuan masyarakat. **(rm/BNN)

Leave a Response