Bandung, BANDUNGPOS.ID – Pelaksanaan cabor Dayung Ergo Portue Bandung Champonship 2023 bakal digelar dua hari, mulai Sabtu besok (28/10/2023) hingga Minggu (29/10/2023) di Mall Bandung Indah Plaza (BIP) Jalan Merdeka Kota Bandung.
Ketua Pelaksana cabor Dayung Ergo Portue Bandung Championship 2023 Irfan Saefudin mengatakan, dalam pelaksanaan mulai besok akan mempertandingan 6 nomor, masing-masing SMP Putra/i, SMA Putra/i dan Prestasi.
Arahannya selain untuk mencari bibit atlet potensial untuk Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) juga untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) dimana usianya dibawah 21 tahun.
Adapun nomor pertandingan untuk katagori SMP yaitu berjarak 500 meter, SMA 1000 meter dan untuk Prestasi 2000 meter. Untuk 2000 meter tidak tertutup kemungkinan yang mendaftar bisa datang dari SMP atau SMA karena untuk nomor Prestasi itu dibuka untuk umum.
“Jadi seandainya ada anak SMP atau SMA yang mau ikut di nomor prestasi kita buka pendaftarannya dan kita fasilitasi karena memang pada dasarnya dayung ergo ini tesnya di jarak 2000 meter, walaupun di 500 meter dan 1000 meter tetap ada catatan waktu tersendiri,” ujar Irfan sesaat setelah usai Technical Meeting (TM) cabor Dayung Ergo di Aula KONI Kota Bandung, Jumat (27/10/2023).
Menurut Irfan, peserta yang siap tampil di Dayung Ergo Portue Bandung Championship 2023 tercatat ada 60 peserta dan besok (Sabtu-Red) ada 40 peserta lagi yang akan bergabung dari Mahasiswa yang akan mengikuti nomor Prestasi 2000 meter.
Lebih jauh Irfan mengatakan, cabor dayung dikalangan pelajar masih agak kurang dikenal walaupun sudah banyak melahirkan atlet nasional dari kalangan mahasiswa atau usia pelajar namun itupun hanya beberapa saja karena terbentur talent scoutingnya yang bersifat personal tidak secara global.
“Oleh karena itu dengan adanya perhelatan Portue kami merasa bersyukur karena Portue ini memfasilitasi kami untuk mensosialisasikan bahwa dayung kota Bandung itu ada dan eksis serta mampu melahirkan atlet-atlet yang berkualitas baik ditingkat nasional maupun internasional,” ungkap Irfan.
Kedepan Irfan berharap cabor dayung bisa masuk ke kurikulum sekolah karena dari awalnya cabor dayung juga terbentuk dari para akademisi yang notabene lulusan FPOK UPI Bandung.
“Saya berharap paling tidak cabor dayung bisa masuk ektra kurikuler baik di SMP maupun di SMA. Di beberapa kota/kabupaten lainnya siswa SD itu sudah mulai dikenalkan ke dayung, Nah saya berharap di Kota Bandung pun bisa melakukan langkah yang sama,” tutur Irfan. (den)