Opini

Presiden Prabowo Inkonsisten dalam Menerapkan Program Melanjutkan Pembangunan

Presiden Prabowo Inkonsisten dalam Menerapkan Program Melanjutkan Pembangunan

36views

Analisa sementara. Akar Masalah Mengapa Kerusuhan Terjadi

oleh Uten  Sutendy

PRESIDEN--Prabowo inkonsisten dalam menerapkan program melanjutkan pembangunan. Presiden bersikap Ambigu, di satu sisi ingin lakukan penghematan tapi di sisi lain pemborosan terjadi dimana -mana, termasuk kenaikan tunjangan anggota dewan. Sementara tranparansj keuangan negara tidak ada, termasuk tranparansi keuangan di semua perusahaan BUMN dan hasil sitaan uang koruptor. Selain itu juga mengabaikan tuntutan rakyat soal UU perampasan aset. Sebaliknya malah memberkati penghargaan bintang maha putra kepada tokoh yang bukan selayaknya.

Presiden Prabowo tidak mampu merawat dan menjaga hubungan dan simpati dengan rakyat yang 62 persen yang sebagian besar pendukung presiden sebelumnya. Presiden Prabowo tidak berusaha menjaga marwah dan nama baik Presiden ketujuh Jokowi dan Gibran dalam kasus Ijasah, pemakjulan, abolisi, amnesti.  Presiden Prabowo kurang mengindahkan dan menghargai para politisi dan pejabat senior di lingkungan kabinet yang sedang mengawal keberlanjutan pembangunan. Sebaliknya lebih mempercayai politisi baru dari lingkungan partai sendiri yang sebetulnya belum mengerti banyak akar masalah negara.

Presiden Prabowo, alih-alih ingin merangkul semua kelompok bangsa, membebaskan para napi politik musuh Jokowi dan merangkul kelompok oposisi PDIP serta merangkul kembali kelompok Islam garis keras yang sering buat gaduh dan sebelumnya sudah dieliminasi oleh Presiden Jokowi. Kelompok inilah yang paling getol menyuarakan agar Prabowo mengambil jarak dengan Jokowi. Presiden Prabowo tidak selektif memilih para menteri. Terlalu banyak anak muda dan figur yang tak memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang masalah negara. Dan mengabaikan keberadaan banyak tokoh hebat yang dimiliki bangsa ini.

Keterlibatan kelompok Proxy di dalam negeri yang sebelumnya rajin memproduksi konten konten hoaks dan kebencian. Keterlibatan sebagian pihak yang kalah pilpres. Keterlibatan pihak asing yang mendorong kelompok pro demokrasi. Pihak asing tak menghendaki bangsa ini sukses menuju Indonesia emas.

Get the feeling
Mr. Ten

Leave a Response