Kadisdik Provinsi Sulsel, Andi Iqbal Nadjamuddin, menerima Tokoh Literasi dan Perbukuan Nasional,
Sulawesi Selatan . BANDUNGPOS,ID: Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Iqbal Nadjamuddin, menerima Tokoh Literasi dan Perbukuan Nasional, Bachtiar Adnan Kusuma bersama perwakilan Pustakawan SMA SMK Sulsel, Kamis sore di ruang kerjanya, Disdik Sulsel. Kadisdik Sulsel Iqbal Nadjamuddin, menyediakan waktu khusus untuk menerima dan berdiskusi dengan Tokoh Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional RI yang juga Juru Bicara Tim Pendamping Literasi Daerah Provinsi Sulsel ini.
Bachtiar Adnan Kusuma, menyampaikan tigal hal terkait perlunya sinergi dan kolaboratif tiga pilar penting membangkitkan ekosistem budaya membaca dan menulis di Sulawesi Selatan. Pertama, pilar satuan keluarga, kedua satuan pendidikan dan ketiga satuan masyarakat. BAK mengajak Kadisdik dan MKKS SMA SMK di Sulawesi Selatan khususnya Kota Makassar, kabupaten di Sulsel untuk memasifkan gerakan membaca dan gerakan menulis. Selain kata Deklarator Nasional Perkumpulan Penulis Profesional Indonesia Pusat ini, kurangnya akses buku-buku bermutu di perpustakaan sekolah baik di SD, SMP, SMA dan SMK karena belum sinergi yang baik antara kebutuhan pemenuhan referensi buku-buku di sekolah. BAK juga menyampaikan masih adanya sekolah yang membeli buku-buku tidak terkait dengan kebutuhan siswa-siswi. Karena itu, BAK sepakat dengan Iqbal Nadjamuddin kalau kedepan pemenuhan kebutuhan sumber bacaan di perpustakaan melibatkan pustakawan secara total.
Karena itu, BAK mengusulkan kepada pihak Disdik Sulsel agar pilar satuan pendidikan lebih digerakkan lagi terutama membangun gairah membaca dan menulis buku di setiap sekolah. Sebab, kata penulis buku Cara Pintar Mengelola Komite Sekolah ini, hanya dengan budaya membaca dan menulis tinggi, bisa mendorong para guru, pustakawan dan siswa menulis buku. “ Jaminan regulasi cukup kuat, selain UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, tegas pada pasal 23 ayat 6 kalau setiap satuan pendidikan wajib menyediakan 5 persen dari dana BOS untuk pengembangan perpustakaan. Apalagi PP Nomor 24 Tahun 2014 tentang implementasi UU 43 tersebut, tegas memberi ruang untuk memberdayakan pustakawan dan perpustakaan sekolah” kata BAK.
Sementara itu, Andi Iqbal Nadjamuddin berjanji akan menindaklanjuti gagasan dan usulan BAK terutama melibatkan MKKS SMA dan SMK untuk menyamakan mindset terkait membaca dan menulis serta pustakawan sekolah. “ Kami berharap Pak BAK bersama-sama Dinas pendidikan untuk bisa bersinergi terkait gerakan literasi sekolah” papar Andi Iqbal Nadjamuddin.
Di ujung pertemuan, BAK kembali menegaskan perlunya ruang diskusi rutin bersama antara Dinas Pendidikan Sulsel, Tokoh dan pegiat Literasi serta Pustakawan Sulsel. Ada gagasan bersama, ada tindakan dan ada evaluasi. Ada Diksi pembukaan dan ada Aksi epilog. Selain itu, TPP pustakawan SMA SMK dalam proses menuju finalisasi regulasi. Dan, kita butuh banyak Tokoh yang atas kesadaran personelnya ikut serta membuka akses buku bacaan bermutu untuk masyarakat. “ Kami memberi apresiasi atas wakaf buku Bupati Maros Chaidir Syam dan wakaf buku Dr.H.M.Amir Uskara. Karena itu, kami memberikan penghargaan dalam waktu dekat ini” papar Andi Iqbal Nadjamuddin kepada Tokoh Literasi Bachtiar Adnan Kusuma.**(rm/BNN)