Bandung, BANDUNGPOS.ID – Sebetulnya kalau melihat perkembangan Pengurus Pusat (PP) Federasi Triathlon Indonesia (FTI) selama ini sudah bagus. Tapi wajar rasanya kalau saat ini kita ingin melihat perkembangan yang lebih bagus lagi. Setiap organisai harus membuat lompatan dan perbaikan sehingga bisa lebih maju.
Demikian dikatakan Ketua Pengprov FTI Jabar Gunaryo kepada pewarta di Gedung KONI Jabar, Sabtu (30/9/2023). Gunaryopun bertutur panjang ihwal triathlon. Seperti misalnya di PON Papua 2021, cabor triathlon melakukan eksibisi. Dari 6 nomor yang dipertandingkan Jabar mendapat 3 emas. Akan halnya pada BK triathlon PON XXI/2004 mendapat 4 emas dari 8 emas nomor yang dipertadingkan.
“Ini bukan sesuatu yang kebetulan namun melalui proses, dimana saya menjadi ketua Pengprov FTI Jabar sejak Oktober 2020 dan melakukan pembinaan terus menerus dengan mengirim atlet-atlet Jabar bukan saja disaat try in tapi juga try out. Untuk try out kami lakukan dengan mengirim atlet FTI Jabar ke Malaysia, Khazakstan, Jepang dan China dalam rangka memberikann motivasi dan kemampuan terhadap atlet-atlet Jabar bahwa mereka itu bukan atlet jago kandang,” tutur Gunaryo.
Menurutnya, Jabar memiliki atlet yang begitu spektakuler yaitu Sarah Bulan, perebut 2 medali emas PON Papua. Kemudian ada Ami Rashid yang tampil di triathlon Dunia dan kini disiapkan untuk Olimpiade Paris.
“Saya memang ketua Pengprov tapi juga rasa-rasanya saya ketua PP FTI sebab hampir 80 persen atlet-atlet yang ada di nasional itu jebolan dari Jabar. Ada juga atlet-atlet dari pengprov FTI lain yang berlatih bersama di Bandung Tri Camp. Disini ada coach Wahyu yang berstandar internasional dan saya sebagai pembina. Yang ikut berlatih bersama kami ada dari Kalbar,Jateng,DKI Jaya dan Sumsel,” ujar Gunaryo.
Giunaryo mengaku sebagai ketua pengprov Jabar sangat terbuka dengan ketua-ketua pengprov lainnya , terbukti banyak ketua pengprov menitipkan atletnya untuk berlatih di Jabar.
“Ini merupakan kontribusi saya sebagai ketua pengprov FTI Jabar . Mereka banyak belajar dari Jabar tentang bagaimana membina atlet dan berorganisasi secara baik dan benar,” katanya.
Dalam kepengurusan Gunaryo, Jabar dua kali menggelar event besar. Pertama tahun 2020 menggelar Bandung Triathlon. Kemudian tahun 2022 menggelar West Java Triathlon dengan mengundang peserta dari luar negeri dan dijadikan agenda kegiatan PP padahal itu yang melaksankan pengprov Jabar.
Dilengserkan
Kini Gunaryo mencalonkan diri menjadi Ketua PP FTI karena selain telah memberikan kotribusi atlet untuk nasional juga kehendak teman-teman dari Pengprov . Sejauh ini ada 18 Pengprov yang mengharap Gunaryo jadi ketua PP FTI .
“Tetapi dengan adanya kebijakan PP yang mungkin menganggap saya bersebrangan karena saya menghadiri acara silaturahmi pada 20 Meri 2023 lalu dengan pengurus pengprov lainnya sehingga saya dianggap tidak beretika dll. Saya dikatakan indisipliner. Akhirnya PP secara sepihak memutuskan bahwa saya tidak boleh terlibat dalam kegiatan triathlon di Indonesia dalam jangka waktu yang tidak ditentukan,” ujar Gunaryo.
Keputusan PP yang sifatnya sepihak ini sedang diperjuankan Gunaryo ke Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia (BAORI). BAORI adalah lembaga independen yang dibentuk oleh KONI yang bertugas untuk menyelesaikan sengketa keolahragaan di bidang olahraga prestasi.
“Kalau memang saya dianggap salah, bukan dengan semena-mena langsung diputuskan saya bersalah. Namun apapun keputusan BAORI, saya siap menerimanya karena setiap keberadaan saya didalam sebuah organisasi itu bagian dari ibadah saya. Bagimana saya memberi kontribusi sebaik-baiknya,” ungkap Gunaryo.
Gunaryo mengatakan, tidak terpikirkan sedikitpun ketika dirinya menjalankan roda organisasi dilakukan dengan setengah hati. Kalaupun itu dianggap bersebrangan dan tidak beretika oleh PP, itu kita kembalikan kepada sudut pandang PP menilai.
Menurut Gunaryo, soal etika dan aturan sudah disepakati begitu masuk kedalam sebuah organisasi dimana disitu ada AD/ART yang telah disepakati bersama-sama .
“Sekarang yang menjadi pertanyaan saya adalah, berani tidak PP melepas Gunaryo untuk menjadi calon ketua PP dalam pemilihan pada bulan Oktober. Kalau saya dilepas untuk bersama-sama memberikan tenaga dan pikirannnya untuk bisa memimpin FTI, kenapa mesti dihalang-halangi, ketakutan apa yang mereka rasakan ?,” tanya Gunaryo.
Dalam penilaian Gunaryo, ketua pengprov menjalankan sebuah organisasi itu didasari oleh kapasitas dari masing-masing personal . Tidak ada faktor like and dislike. Tidak ada cita-cita semua orang untuk membuat rusak organisasi.
“Kalau saya memunyai cita-cita untuk merusak organisasi di PP ya mungkin sudah dari dulu saya rusak di Jabar ini. Tapi saya buktikan di Jabar bahwa saya mempunyai kontribusi terbaik di Indonesia. Jadi tidak perlu ada kekhawatiran PP bahwa kalau nanti Gunaryo menjadi ketua PP akan merusak organsasi, tidak ada sedikitpun pemikiran ke arah sana,” tegas Gunaryo. (dgp)