Bandung, BANDUNGPOS.ID – Cabang olahraga (cabor ) taekwondo NPCI Jabar untuk pertamakalinya tampil di ajang Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XVII yang bakal dihelat di Solo, Jawa Tengah mulai 6 hingga 13 Oktober mendatang.
Di Peparnas XVI Papua cabor taekwondo tidak dipertandingan. Lantaran itu semangat bertanding sekaligus memberi emas bagi Jabar begitu kental terlihat saat melihat langsung latihan pamungkas mereka di Hall SPOrT Jabar Arcamanik Jalan Pacuan Kuda Kota Bandung, Senin (30/9/2024).
Menurut pelatih tim taekwondo NPCI Jabar ke Peparnas, Utami Dewi Octaviani, kesiapan tim taekwondo sudah mencapai final. Artinya tinggal menunggu hari H untuk segera fight.
“Kami sudah siap tanding untuk memburu target dua medali emas. Tapi kami optimis target itu bisa lebih. Sekarang tinggal mewaspadai kekuatan taekwondoin dari Jateng dan Sumsel,” ujar Utami.
Saat ini kekuatan taewondoin Jabar ada di 10 atlet, masing-masing 8 putra dan 2 putri. Semuanya akan tampil di nomor kyurogi. Soal peluang medali emas Utami mengatakan, semua kelas berpotensi emas karena dari satu kelas itu memunculkan persaingan 2 atau tiga atlet. Karena itu jelang road to final bakal ada gabungan kelas mengingat ada beberapa yang kosong dikelas tersebut.
“Sekarang tinggal fighting spirit anak-anak. Di cabor taekwondo Peparnas klasifikasi ada di nomor tuna daksa atau K41 dan K44. Nomor ini sesuai dengan aturan technical delegate (TD) cabor taekwondo Peparnas XVII,” tutur Utami yang sempat tampil membela Jabar di PON Palembang tahun 2004, PON Kaltim tahun 2008 dan PON Riau 2012 serta SEA Games Vietnam.
Total persiapan cabor taekwondo Jabar ke Peparnas memakan waktu 4 bulan. Atlet yang tampi 90 persen muka baru. Taekwondoin Jabar yang tampil di Peparnas tahun ini mewakili tiga daerah masin-masing Kota Bandung 5 taekwondoin, Kabupaten Bogor (4) dan Kabupaten Subang (1).
Sementara itu salah seorang taekwondoin NPCI Jabar, Muhamad Irgi Nur Fadilah yang kini menginjak usia 20 tahun, akan tampil bertanding di Peparnas di kelas under 63 kg K44. Persiapan selama 4 bulan di Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) menurutnya sudah cukup untuk tampil maksimal di Peparnas sekaligus berkalungkan medali emas.
“Sudah tiga tahun saya menukuni olahraga beladiri taekwondo dan sudah beberakali kejuaraan saya ikuti, misalnya di Piala Walikota Bandung dan kejuaraan taekwondo ITN dan yang dihadapi saya adalah lawan normal,” ungkap Irgi.
Irgi mengaku tampil di ajang Peparnas adalah yang pertamakalinya dan cukup berdebar serta excited. Irgi adalah pemegang sabuk hitam pertama cabor taekwondo atlet Para. Di ajang Peparnas yang sebentar lagi bakal digelar, Irgi mengutarakan tekadnya, yakni menyabet medali emas. (den)