Bandung Raya

Unisba Sabet Juara 2 Mandaya Awards 2025 untuk Kategori Perguruan Tinggi Swasta

31views

JAKARTA, bandungpos.id — Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Kampus beridentitas biru ini sukses meraih Juara 2 Mandaya Awards 2025 untuk kategori Perguruan Tinggi Swasta, ajang bergengsi yang digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia (Kemenko PM).

Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan langsung oleh Menko PM Dr. (H.C.) A. Muhaimin Iskandar dalam seremoni penghargaan di Ballroom Plaza Jamsostek, Jakarta, pada Kamis (16/10).

Capaian Unisba ini diraih berkat program unggulan “Lembur Hibar” (Hidup Bebas Rentenir), gagasan kreatif Weishaguna, S.T., M.M., dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Unisba. Program tersebut merupakan bagian dari Hibah LPPM Unisba, sebagai wujud nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat.

Penghargaan diterima langsung oleh Rektor Unisba Prof. Ir. A. Harits Nu’man, M.T., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., didampingi Ketua LPPM Prof. Dr. Neni Sri Imaniyati, S.H., M.Hum., dan sang penggagas program, Weishaguna, S.T., M.M.

Dalam sambutannya, Rektor Harits menyampaikan rasa syukur atas apresiasi yang diberikan pemerintah. Ia menilai penghargaan ini bukan sekadar simbol, tetapi bentuk pengakuan atas keberhasilan masyarakat dalam mengembangkan program pemberdayaan yang berdampak langsung pada kesejahteraan sosial dan peningkatan kualitas hidup.

“Alhamdulillah, pemerintah memberikan penghargaan kepada kampus yang serius menjalankan peran pemberdayaan masyarakat. Di Unisba, proses ini tidak terjadi secara instan, melainkan melalui perjalanan panjang dan konsisten selama lima hingga sepuluh tahun terakhir,” ungkapnya.

“Lembur Hibar”: Hidup Bahagia Tanpa Rentenir

Program Lembur Hibar menjadi bukti nyata kepedulian Unisba terhadap masyarakat desa binaan. Dengan semangat “hidup bahagia anti rentenir”, program ini membimbing masyarakat agar terbebas dari jeratan pinjaman berbunga tinggi dan praktik ilegal.

Menurut Harits, Unisba ingin hadir bukan hanya sebagai lembaga akademik, tetapi juga sebagai “ragi perubahan sosial” yang memberi nilai tambah bagi lingkungan. Melalui program ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan pendampingan ekonomi, tetapi juga pembinaan keislaman agar lebih memahami bahaya riba dan pentingnya solidaritas sosial.

Konsep pemberdayaan yang diusung mengandalkan pendekatan 3R, yakni ririungan (berkumpul bersama), rereongan (saling membantu), dan rerejengan (bekerja bersama). Pendekatan khas Sunda ini menghidupkan kembali nilai gotong royong sebagai fondasi ekonomi masyarakat.

Dari pola tersebut lahir berbagai inisiatif seperti Koperasi Merah Putih, yang menjadi solusi finansial alternatif bagi warga agar tidak lagi bergantung pada rentenir atau pinjaman daring ilegal.

Manifestasi Nilai Islam dalam Pemberdayaan

Lebih jauh, Harits menegaskan bahwa kiprah Unisba dalam pemberdayaan masyarakat merupakan perwujudan dari jati diri perguruan tinggi Islam. Unisba hadir untuk mencetak pemimpin yang faqih fiddin sekaligus berilmu pengetahuan, dengan keseimbangan antara duniawi dan ukhrawi.

Melalui LPPM, Unisba terus mendorong hilirisasi hasil penelitian agar menjelma menjadi kegiatan pengabdian yang nyata, berbasis kearifan lokal, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Ini menjadi bukti bahwa Unisba tidak hanya menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, tetapi juga menghidupkan nilai-nilai Islam sebagai agen perubahan yang membawa manfaat bagi umat,” pungkas Harits.(sani/bnn)

Leave a Response