Kolom Sosial Politik

Tragis, POLISI BUNDIR!

274views

 

Oleh Ridhazia

Tragis, lagi-lagi polisi bunuh diri. Kasus terakhir terjadi di Jakarta dilakukan anggota polantas asal Manado. Ia mengakhiri hidup secara tragis dengan menembak kepala sendiri pada Kamis (25/4/2024)

Sebelumnya…

Polisi bunuh diri pernah juga dilakukan perwira reserse Metro Jakarta berpangkat AKBP. Ia meregang nyawa setelah menabrakkan diri ke kereta api yang sedang melaju kencang.

Berita bunuh diri polisi sebelumnya tak kalah tragis di antaranya dilakukan anggota polisi Polda Jateng yang menembak diri sendiri di rumah dinas Komplek Akpol Semarang.

Polisi berpangkat Aiptu yang menjabat sebagai Kepala Unit Paminal Kepolisian Resor Musi Rawas, Sumatera Selatan juga melakukan hal serupa.

Lebih 900 kasus

Berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Kepolisian RI (Polri), ada 971 kasus bunuh diri di Indonesia sepanjang 2023. Sedangkan tahun 2024 sampai Maret 2024 terjadi 287 kasus. Angka itu sudah melampaui kasus bunuh diri sepanjang tahun 2022 yang jumlahnya 900 kasus.

Sedangkan bunuh diri dan percobaan bunuh diri yang dilakukan polisi tercatat 15 orang selama 2023.

Mengapa bunuh diri?

Bunuh diri dipilih dari segala usia dan perbedaan profesi. Pada tahun 2022, bunuh diri termasuk di antara 9 penyebab kematian utama bagi orang berusia 10-64 tahun. Bunuh diri merupakan penyebab kematian nomor dua pada kelompok usia 10-14 dan 20-34 tahun.

Depresi menjadi penyebab bunuh diri paling tinggi. Perilaku impulsif menjadi alasan terbanyak seseorang mengakhiri hidup secara tragis karena mengalami kesulitan untuk membedakan imajinasi dan kenyataan. Bahkan sudah terjebak halusinasi dan delusi.

Sebuah studi sebagaimana ditulis dalam jurnal Psychological Autopsy menjelaskan bahwa terdapat satu atau lebih diagnosis gangguan mental pada 90% orang yang bunuh diri.

Faktor lain yang paling kongkrit di antaranya penyalahgunaan obat, utang piutang, sakit berkepanjangan yang saling berkaitan dengan alasan genetik dan lingkungan keluarga. Faktanya, angka bunuh diri di keluarga yang memiliki senjata api jumlahnya lebih besar daripada keluarga yang tidak memiliki senjata api.

Tidak terlaporkan

Dalam jurnal terbaru yang diterbitkan di The Lance Regional Health-Southeast Asia (2024) ditulis oleh Sandersan Onie, dkk. sebanyak 859,10 persen kasus bunuh diri di Indonesia tidak terlaporkan (underreporting) dan jumlahnha bisa lebih besar dari hasil analisis yang ditemukan. *

 *Ridhazia, dosen senior Fidkom UIN Sunan Gunung Djati, Kota Bandung, jurnalis dan kolumnis, pemerhati psikologi dan komunikasi sosial politik, bermukim di Vila Bumi Pangawangan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Leave a Response